BONTANG – Sebanyak 2.899 warga memilih mudik Lebaran melalui jalur laut. Jumlah tersebut tercatat sejak Keberangkatan pertama arus mudik jalur laut dari Pelabuhan Loktuan, Jumat (1/6) lalu. Rinciannya, sebanyak 1.259 penumpang di kloter pertama, dan 1.640 di kloter kedua, kemarin (4/6).
Kemarin, KM Binaiya tujuan Bontang-Awerange-Pare-Pare kloter terakhir berlabuh. Ribuan penumpang yang sudah berada di pelabuhan sejak malam sudah berlayar menuju kampung halaman.
GM Pelindo 4 Bontang Hardin Hasyim mengatakan, sejak Minggu (3/6) malam sudah banyak penumpang yang berdatangan ke Pelabuhan Loktuan. Mereka rata-rata berasal dari Kutim, Berau, hingga Muara Wahau. “Sebenarnya pelabuhan itu tempat transit dan bukan tempat menginap sama seperti bandara, tetapi karena mereka sudah datang kami juga tidak bisa mengusirnya,” jelas Hardin Hasyim saat diwawancarai usai keberangkatan KM Binaiya di Pelabuhan Loktuan, Senin (4/6) kemarin.
Dijelaskan dia, pelabuhan sama saja dengan bandara. Namun demikian, ketika ada keterlambatan kapal pihak pengelola pelabuhan tidak bisa memberikan kompensasi kepada para penumpang seperti layaknya ada keterlambatan pesawat. Mengingat kapal yang digunakan sudah merupakan subsidi dari pemerintah sehingga harga tiketnya pun tidak memberatkan penumpang. “Jadi kalau memang ada keterlambatan ya silakan menunggu di pelabuhan tanpa penggantian misalnya makanan kepada penumpang,” ujarnya.
Hanya saja, ketentuan menunggu juga hanya sebatas di luar pelabuhan. Dalam hal ini, kata Hardin ruang tunggu ada batasannya. Karena ruang tunggu bisa diakses beberapa jam sebelum kapal sandar di pelabuhan. “Konsekuensinya ketika pelabuhan digunakan untuk bermalam, sampah akan menumpuk sehingga membuat petugas kebersihan bekerja ekstra,” ujarnya.
Di sisi lain, Hardin mengatakan program mudik gratis garapan PKT bisa berjalan lancar. Tetapi secara umum bagi seluruh penumpang KM Binaiya bisa selamat sampai tujuan tanpa kurang suatu apapun. Jumlah keseluruhan penumpang sebanyak 1.640 orang. “Sebenarnya keamanan jumlah penumpang kapasitasnya bukan di kami (Pelindo, Red.) tetapi di Syahbandar, tetapi memang ada kompensasi kelebihan penumpang, sehingga kapal bisa berlayar,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang Sukardi mengatakan, pihaknya membantu memfasilitasi program mudik gratis garapan PKT. Pihaknya mengapresiasi yang tinggi untuk PKT, karena dapat mengurangi beban Dishub yang berat. “Nanti juga mudik gratis yang lewat darat kami pantau,” ujarnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: