294 Anak di Empat Kelurahan Terdeteksi Stunting, Tertinggi di Api-Api

Ilustrasi

bontangpost.id – Usai melakukan validasi data ulang di lapangan pada 2022 lalu, Puskesmas Bontang Utara I mendeteksi 30 persen data tergolong tidak valid alias tidak cocok dengan kondisi di lapangan.

Hasilnya, dari empat kelurahan yang dinaungi Puskesmas Bontang Utara I, yakni Kelurahan Api-Api, Bontang Baru, Gunung Elai, dan Bontang Kuala terdapat 4.555 anak berusia 0-59 bulan. Dari ribuan anak tersebut, 294 anak di antaranya terdeteksi stunting.

Jika diurutkan berdasarkan wilayah, Kelurahan Api-api menjadi wilayah tertinggi kasus stunting yakni 99 anak. Peringkat tertinggi kedua yakni Kelurahan Bontang Baru 82 anak, kemudian Gunung Elai 64 anak dan wilayah terakhir ialah Bontang Kuala dengan total 52 anak.

Saat dijumpai, Kepala Puskesmas Bontang Utara I I Wayan Santika mengatakan penurunan angka stunting di Kota Bontang masih menjadi perhatian khusus di tahun ini. Oleh sebab itu, sinkronisasi data stunting penting dilakukan sebagai langkah awal penanganan.

“Setelah tim kami melakukan pengukuran kembali di lapangan ternyata 30 persen anak tidak masuk kategori stunting,” ujarnya, Kamis (2/1/2023).

Wayan menyebutkan indikator anak yang tergolong stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan umumnya tinggi badan tidak sesuai dengan usia pertumbuhannya.

Oleh sebab itu, untuk mempermudah penanganan stunting, pihaknya meluncurkan gerakan home care stunting (Gosting). Dalam program tersebut Wayan beserta tim merancang upaya penindakan berupa pemberian makanan bayi dan anak, pemberian makanan tambahan pemulihan gizi kepada ibu menyusui dan ibu hamil.

Bahkan sasaran pemberian vitamin, tablet penambah darah maupun perbaikan gizi diperluas degan melibatkan remaja SMP dan calon pengantin.

“Nah, yang menjadi pekerjaan rumah bagi kami ialah mencari anggaran tambahan untuk program tersebut. Kami berharap dari CSR perusahaan. Karena kami tidak termasuk wilayah bufferzone jadi agak kesulitan,” aku Wayan.

Salah satu faktor penyebab stunting, kata Wayan ialah dari pola hidup tidak sehat. Misalnya di lingkungan tersebut terdapat perokok aktif. Tak hanya itu, dominannya tiga penyakit tidak menular seperti ispa, hipertensi, dan diabetess menjadi pemicu terciptanya stunting.

“Stunting itu bisa diatasi dan bisa dihentikan kalau mau ditangani dengan serius. Selama ini masih banyak yang enggan mendatangi posyandu karena adanya stigma dan kesenjangan masyarakat,” tutupnya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor arya88 anakslot arya88 anakslot hahacuan