BONTANG – Tiga puluh tujuh juru las asal Bontang bersiap mengikuti kualifikasi juru las migas, kerja sama PT Badak NGL dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM RI.
Kegiatan yang dilaksanakan di Welder Shop Maintenance Badak LNG itu akan berlangsung selama tiga hari, terhitung Rabu (20/11/2019) dan berakhir Jumat (22/11/2019) mendatang.
Sertifikasi welder migas sendiri merupakan salah satu wujud komitmen Badak LNG untuk masyarakat Kota Bontang dalam kegiatan supply chain perusahaan. Dan telah berlangsung sejak 2009 lalu.
Kualifikasi juru las migas selama tiga hari itupun akan dibimbing langsung oleh Ari Rahmawan dari Dirjen Migas Kementerian ESDM RI.
Dalam sambutannya, Ketua Ikatan Welder Bontang (IWB), Agus Yunus, mendukung kegiatan tahunan tersebut. Serta mengucapkan terima kasih kepada Badak LNG, karena melalui sertifikasi ini banyak juru las asal Bontang yang tengah bekerja hingga ke luar negeri.
“Terima kasih kepada Badak LNG, telah memberikan kesempatan kepada welder Bontang untuk kembali mengikuti sertifikasi. Manfaatnya, sebagian welder Bontang yang memakai sertifikat itu, ada yang kerja di Arab Saudi, Papua Nugini, hingga Eropa,” papar dia. Ia berharap, tahun mendatang kuota peserta dapat ditingkatkan lagi.
Sementara itu, Pjs Director & COO Badak LNG, Rahmat Safruddin mengatakan Badak LNG selain memiliki tugas utama mengoperasikan kilang LNG secara andal, juga tidak pernah melupakan fungsi sosialnya.
Melalui berbagai program corporate social responsibility (CSR) atau community development (Comdev), senantiasa mendorong secara langsung agar masyarakat lebih mandiri, baik secara ekonomi, sosial, maupun kapasitas pribadinya serta bertujuan untuk menciptakan pembangunan sosial berkelanjutan.
Sebagai salah satu wujudnya, Badak LNG mengadakan program CSR dalam bentuk sertifikasi migas bagi para welder, selama tiga hari. Di mana proses sertifikasi tersebut bekerjasama dengan Ditjen Migas.
Keandalan Badak LNG tentu dapat terwujud berkat sinergi yang baik antar-pihak, salah satunya para welder migas. Selama adanya kegiatan operasional, tentunya perusahaan-perusahaan di sektor migas tetap membutuhkan tenaga terampil di bidang pengelasan.
“Bahkan berdasarkan catatan kami, para welder ini tidak hanya berkiprah di tingkat lokal Kota Bontang, tetapi juga sudah sampai di tingkat nasional, bahkan internasional,” tutur Rahmat.
Skala internasional, para peserta pernah bekerja di perusahaan industri migas di wilayah Rwanda, Papua Nugini, Nigeria, Qatar, Srilangka, Uni Emirat Arab, Malaysia, Saudi Arabia, hingga Myanmar. Sementara skala nasional, para peserta pernah bekerja di perusahaan industri migas di wilayah Bontang, Batam, Papua, Cepu, dan Kepulauan Karimun.
Untuk mendukung para welder sekaligus memfasilitasi munculnya para welder yang bersertifikasi migas. Badak LNG rutin mengadakan sertifikasi bagi para welder migas. Kegiatan sertifikasi welder ini sudah dilaksanakan sejak 2009 dengan rincian :
No. | Tahun | Penerima | Asal |
1. | 2009 | 25 Juru Las | IWB |
2. | 2011 | 25 Juru Las | IWB |
3. | 2013 | 25 Juru Las | IWB |
4. | 2015 | 45 Juru Las | IWB: 30 peserta, LNG Academy: 7 peserta dan Mitra Kerja: 8 peserta |
5. | 2018 | 40 Juru Las | IWB 25 orang, mitra kerja 15 orang |
6. | 2019 | 37 Juru Las | IWB 25 orang, mitra kerja 12 orang |
Total penerima manfaat: 197 orang. |
Lanjut dia, para welder yang telah melakukan sertifikasi ini diharapkan mampu mengerjakan pengelasan di berbagai industri, baik di industri migas maupun nonmigas, serta di tingkat nasional maupun internasional.
“Sedikitnya ada dua manfaat yang bisa diraih dari sertifikasi welder migas ini. Bagi individu yang sudah tersertifikasi, tentu akan menambah kualitas dan memberi nilai tambah sehingga ke depannya mampu meningkatkan kesejahteraan masing-masing,” imbuh dia.
Bagi pelaku industri khususnya dunia migas seperti Badak LNG, kehadiran juru las akan membantu perusahaan mendapatkan welder yang kompeten.
Melalui sertifikasi ini, Badak LNG berharap dapat memotivasi rekan-rekan welder untuk terus berkarya, berkomitmen meningkatkan kompetensi khususnya di bidang pengelasan.
“Dengan melihat di lapangan bahwa jumlah welder yang memiliki sertifikat migas masih sedikit dibandingkan kebutuhan perusahaan, peluang bagi rekan-rekan welder sangat besar. Bahkan, bisa saja bukan para welder ini yang mencari perusahaan untuk tempat bekerja, melainkan perusahaan yang mencari jasa welder,” tutur Rahmat.
Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Bontang, Usman mengucapkan terima kasih kepada Badak LNG, Dirjen Migas, dan IWB yang ikut berperan aktif dalam menekan pengangguran di Kota Bontang melalui kegiatan sertifikasi welder ini.
“Semoga hubungan sinergis dan partnership antarpemerintah, swasta, dan masyarakat Bontang dalam mendorong dinamika industri dan ekonomi di Kota Bontang dapat ditingkatkan,” harap dia.
Pengelasan adalah salah satu teknik yang unik, perlu keterampilan, dan persyaratan khusus. Dengan adanya sertifikasi ini besar harapan Pemkot Bontang agar seluruh peserta benar-benar serius dalam mengikuti kegiatan dan dapat lulus dengan nilai yang baik.
“Sehingga kelak dapat diterima diberbagai perusahaan di dalam maupun di luar Kota Bontang. Semoga melalui kegiatan ini, tercipta generasi-generasi juru las berkualitas, terampil, dan andal,” tutupnya. (Rera Annorista/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post