80 Orang Terdata untuk Rumah Khusus, Nelayan Dibatasi 3 Tahun

RUMAH KHUSUS NELAYAN: Lahan seluas 1,5 hektar milik Pemkot Bontang yang menjadi lokasi pembangunan Rumah Khusus untuk nelayan. (DOK/BONTANG POST)

 

Gratis Tanpa Dipungut Biaya Sewa

BONTANG – Sebanyak 80 nelayan di pesisir Bontang Lestari sudah terdata oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Bontang untuk calon penghuni rumah khusus nelayan. Namun, karena hanya tersedia 50 unit, maka jika sudah masuk tahap penghunian, akan dilakukan daftar ulang.

Sementara itu, batasan waktu bagi para nelayan mengisi rumah tersebut hanya 3 tahun. Sehingga, ketika sudah masuk 3 tahun, para penghuni rumah khusus akan dievaluasi lagi.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPKPP Bontang Maksi Dwiyanto. “Rumah khusus ini memang disediakan untuk para nelayan dan gratis, tanpa biaya sewa, tetapi memang dibatasi waktunya,” jelas Maksi saat pelaksanaan peletakan batu pertama, Kamis (16/3) lalu.

Alasan batasan waktu tersebut, diterangkan dia, karena siapa tahu para nelayan tersebut sudah memiliki tanah, maka bantuannya akan beda lagi. Misalnya bantuan stimulan untuk membangun rumah dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Jadi agar penghuninya berputar, nanti nelayan yang terkena dampak yang belum direlokasi lagi yang menghuni, yang sudah mandiri diminta bergantian,” ungkapnya.

Dari 80 nelayan pesisir Bontang Lestari yang sudah terdata terdiri dari wilayah Pagung, Baltim, Salantuko, Teluk Kadere, Sekangat, dan Loktunggul.

Setiap rumah mendapat luasan lahan sebesar 200 meter dan bangunan tipe 36. Untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga sudah disediakan dari Kementerian PUPR. “Kami dari daerah mendampingi pengerjaannya agar mendapat hasil yang baik,” ujarnya.

Karena ditargetkan selesai tahun ini, setelah serah terima hibah dari Kementerian ke Pemkot Bontang, maka Pemkot Bontang punya kewajiban memasang listrik dan air bersih. Mengingat ini pekerjaan pemerintah pusat, maka kontraktor pelaksananya pun dari pusat.

Hanya saja, para tenaganya menggunakan tenaga lokal. “Kebetulan, di wilayah Bontang Lestari juga banyak pekerja bangunan, jadi kami berdayakan, jumlah tenaganya, sesuai dengan tahapan pembangunan,” pungkasnya.(mga)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version