bontangpost.id – Sekitar 92 orang masih harus bersabar menanti hasil pemeriksaan swab. Pasalnya hasil belum keluar. Lantaran terkendala gangguan sarana di UPTD Labkesda Kaltim. Ketua Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Bontang dr Bahauddin mengatakan sampel telah dikirim sejak 19 Juli lalu.
“Sudah seminggu lebih kami menunggu memang belum keluar,” kata dr Bahauddin.
Akibat dari gangguannya sarana itu, sampel dialihkan ke RS Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Namun, pemeriksaan urung dilakukan mengingat harus mengantre. Terlebih belakangan ini terdapat beberapa klaster baru di Samarinda.
“Dari daerah lain itu ada 1.000 sampel lebih di sana. Termasuk Bontang,” ucapnya.
Umumnya, pasca pengiriman sampel dapat diketahui hasilnya 3-5 hari. Dampak dari urung diketahuinya hasil pemeriksaan swab ialah proses karantina mandiri menjadi panjang. Terkhusus bagi staf di Puskesmas Bontang Selatan 1. Secara otomatis pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut urung dibuka kembali.
“Karena untuk mengetahui statusnya harus menunggu hasil pemeriksaan itu,” sebut dia.
Koordinasi dengan pihak RS AWS tetap dilakukan. Dia menjelaskan selain berimbas ke proses karantina, pengecekan selanjutnya tiga pasien konfirmasi positif juga molor. Diketahui, 92 sampel itu termasuk pemeriksaan kedua bagi tiga pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Taman Husada. Dengan kodifikasi yakni BTG 17,18, dan 19.
“Seharusnya jadwalnya sudah pemeriksaan ketiga. Tetapi kami menunggu hasil kedua ini,” terang pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) ini.
Diketahui seluruh staf Puskesmas Bontang Selatan 1 beserta keluarga dilakukan tracing. Sehubungan dengan kasus BTG 18 dan 19. Sebelumnya proses tes cepat juga digelar kepada mereka. Hasilnya 10 orang dinyatakan reaktif.
Orangtua kasus BTG 18 dan 19 ini pulang ke Trenggalek, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Di lokasi tersebut, orangtua ini menjalani proses kelahiran anak ketiga. Kini, adik dari BTG 18 dan 19 berusia 7 bulan. Diskes Bontang menetapkan karantina wilayah Puskesmas Bontang Selatan 1 karena pada 7 Juli dua balita menginap di perumahan dinas puskesmas tersebut.
Sementara kasus BTG 17 terpapar Covid-19 saat ingin masuk di salah satu panti di Bontang. Status itu diketahui setelah mengikuti tes cepat pada 5 Juli lalu. Sebagai persyaratan masuk panti. Sehari berikutnya, Diskes melakukan swab dan hasilnya terkonfrmasi positif. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: