bontangpost.id – Rute pelayaran menuju Mamuju masih terus dipantau perkembangannya oleh Dinas Perhubungan (Dishub). Kasi Angkutan Dishub Welly Zakius mengatakan sejatinya ada rencana rute baru itu diberlakukan pada jelang Ramadan lalu. Tetapi batal lantaran terkendala anggaran penambahan rute.
Dishub sebenarnya sudah bersurat ke Kementerian Perhubungan sejak lama. Bahkan pihak pemerintah pusat sudah merestui. Dengan memfasilitasi KM Sabuk Nusantara 111 untuk rute baru itu. Tetapi ranahnya berada di KSOP Kotabaru.
“KSOP di sana karena permintaan terkesan mendadak dan terkendala anggaran maka diusahakan di 2023 untuk penambahan rutenya,” kata Welly.
Sehingga rute selanjutnya menjadi Kotabaru-Balikpapan-Bontang-Mamuju. Kapal tersebut bermarkas di Kotabaru. Dengan kapasitas penumpang 300. Sementara opsi kedua berdasarkan usulan dari Pelni Samarinda ialah rute Bontang-Mamuju-Pantoloan-Morowali. Mengenai ini pihak Dishub sudah bersurat ke Kemenhub dan Pelni. Tepatnya dua pekan lalu.
“Mengenai kapal apa belum ditentukan. Termasuk kapasitas dan tipe kapal belum tahu. Tergantung dari keputusan Pelni,” ucapnya.
Dengan dua opsi ini diharapkan mana yang terlebih dahulu terakomodasi. Itulah nantinya yang akan dipilih oleh Dishub untuk membuka rute baru. Dijelakan Welly maksud pembukaan rute baru ialah membantu masyarakat yang hendak berlayar ke tujuan tersebut. Sebab jika harus berangkat dari Balikpapan, kapal yang tersedia harus melakukan transit.
“Dengan rute langsung ke Mamuju ini maka masyarakat akan lebih cepat sampai ke tujuan,” tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Komisi III DPRD Bontang terus melobi Dirjen Perhubungan agar membuka peluang penyeberangan Bontang-Mamuju. Dari kunjungan awal tahun, masih ada harapan trayek dibuka. Anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal menjelaskan, pihaknya sengaja menyambangi Dirjen Perhubungan guna mengetahui progres jalur penyeberangan Bontang-Mamuju. Komisi III terus mendorong agar jalur penyeberangan ini dibuka. Pertama, menghindari potensi warga menyeberang dengan kapal tak aman. Kedua, guna meningkatkan layanan dan konektivitas warga dari dua daerah. “Yang pasti karena ini aspirasi warga, jadi kami perjuangkan,” ujarnya.
Dari pertemuan itu, Dirjen Perhubungan mengatakan bahwa kecil kemungkinan kapal Pelni melayani penyeberangan Bontang-Mamuju, atau sebaliknya. Mengingat fasilitas pelabuhan Mamuju tidak memenuhi standar. Kapal Pelni dengan panjang sekitar 90 meter tidak bisa sandar di pelabuhan Mamuju, ditambah fasilitas pengingat kapal pun tak mumpuni.
Namun masih ada harapan. Dishub Bontang melalui Dishub Provinsi bersurat ke Dirjen Perhubungan guna menambah lintasan Bontang-Mamuju menggunakan kapal perintis yang dikelola pemerintah, yakni KM Sabuk Nusantara. Diketahui, kapal ini telah melayani rute penyeberangan dari Kotabaru (Kalimantan Selatan) – Balikpapan (Kalimantan Timur) menuju Mamuju (Sulawesi Barat). (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post