bontangpost.id – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMK Negeri 4 belum berakhir. Pasalnya masih ada 21 kursi yang kosong. Ketua PPDB lokal Arifudin mengatakan angka itu dibagi dalam dua slot kompetensi keahlian usaha perjalanan wisata dan 19 kuota perhotelan. “Kuotanya belum cukup. Satu rombelnya kami isi 36 siswa. Masih 51 yang mendaftar dari 72 daya tampung,” kata Arifudin.
Oleh sebab itu pendaftaran diperpanjang hingga 7 Juli 2022. Perpanjangan ini dilakukan meski jadwal daftar ulang yakni 6-7 Juli mendatang. Mengingat sekolah ini membuka seleksi secara offline maka perpanjangan tidak menjadi masalah.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan cabang dinas,” ucapnya.
Bila hingga kurun waktu ditentukan, belum terisi penuh maka sekolah akan menutup pendaftaran. Serta melayani proses mengajar terhadap daya tampung yang ada. Disinggung mengenai kurangnya peminat untuk kompetensi keahlian perhotelan tahun ini, belum diketahui faktornya. Sebab tahun lalu justru kekurangan pendaftar menyasar kompetensi keahlian usaha perjalanan wisata.
“Kalau tahun kemarin perhotelan sudah penuh tetapi usaha perjalanan wisata masih 25,” tutur dia.
Pihak sekolah sejatinya sudah melakukan promosi. Baik langsung ke sekolah jenjang di bawahnya maupun melalui sosial media sekolah. Solusi jika nantinya kuota tidak tercukupi maka jika ada pindahan siswa langsung diarahkan ke kompetensi keahlian yang kurang.
Proses pendaftaran secara online memaksa pendaftar harus datang sekolah. Pihak panitia sudah menyiapkan formulir yang harus diisi. Kemudian formulir itu dikembalikan sesuai batas waktu yang ditentukan. Sekolah ini juga bisa mengambil calon siswa yang berdomisili di luar Bontang.
“Tetapi kebanyakan saat ini berdomisili di sekitar Bontang lestari,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala SMK 4 Badrus mengatakan alasan memakai skema offline karena lokasi sekolah berada di kawasan pesisir. Kebanyakan peminat merupakan warga yang beridentitas Marangkayu (Kukar) dan Bontang Lestari. Jauhnya jarak lokasi sekolah dengan pusat kota menjadi faktor utama jarang dari warga dari 14 kelurahan lain mendaftar. “Karena kalau memakai online justru tidak mendapat siswa,” kata Badrus.
Dijelaskan dia, skema ini pernah dilakukan pada 2019 silam. Umumnya SMK 4 menjadi pilihan terakhir calon peserta didik baru saat mendaftar. Akibatnya mereka yang tergeser dari pilihan sekolah pertama hingga ketiga tertampung di sekolah yang berlokasi di Bontang Lestari ini. Saat itu dua rombel dari dua kompetensi keahlian terisi.
“Tetapi ketika daftar ulang tidak semuanya mengembalikan formulir,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post