bontangpost.id – Tol Samarinda-Bontang sudah dimasukkan pemerintah dalam daftar proyek yang tengah dipersiapkan dibangun. Namun, jalan bebas hambatan dengan panjang 94 kilometer itu tampaknya digarap lebih lambat dibandingkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dilelang tahun ini, pembangunan istana negara ditargetkan rampung 2024. Sementara jalan tol Samarinda-Bontang belum muncul dalam daftar proyek yang akan dikerjakan.
Untuk diketahui, perencanaan pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang sudah disusun Pemprov Kaltim sejak 2013. Panjang eksisting jalan poros Samarinda-Bontang adalah 122 kilometer. Dalam perencanaan, panjang jalan tol Samarinda-Bontang 94 kilometer. Dengan nilai investasi yang membengkak menjadi Rp 11 triliun.
Jalan tol Samarinda-Bontang direncanakan terdiri dari empat seksi. Seksi I (Ruas Palaran- Bandara APT Pranoto) dengan panjang 23,5 kilometer, Seksi II (Bandara APT Pranoto-Sambera) sepanjang 24 kilometer, Seksi III (Sambera-Marangkayu) sepanjang 22,5 kilometer, dan Seksi IV (Marangkayu-Bontang) sepanjang 24 kilometer.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim Aji M Fitra Firnanda mengatakan, belum ada tanda-tanda kapan tol Samarinda-Bontang dibangun. “Yang saya tahu dari rencana umum BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) masuknya 2025–2029,” kata Fitra.
Lagipula, sambung dia, skema pembiayaan tol Samarinda-Bontang hingga saat ini belum pasti. Apakah dengan skema investasi murni, atau kolaborasi investasi swasta dan dana pemerintah. “Itu sendiri belum ada kejelasan. Kemudian menunggu ada penyempurnaan dokumen lingkungan,” sambungnya.
Fitra menyampaikan Pemprov Kaltim hanya menunggu info selanjutnya dari BPJT. Sementara itu, dalam webinar bulan lalu, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, ada delapan proyek jalan tol yang akan ditawarkan pada 2022 dengan total anggaran Rp 119,18 triliun.
Dari delapan daftar itu, tol Samarinda-Bontang tidak masuk. Walau demikian, pembangunan jalan tol di Kaltim masih berlanjut. Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan proyek tol dari Balikpapan menuju IKN di Kecamatan Sepaku.
Bulan lalu, Kementerian PUPR telah memulai lelang proyek jalan tol yang akan menghubungkan Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan, dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, dan Bandara VVIP di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU).
Ada dua segmen jalan tol yang akan lebih dulu dibangun. Dari kawasan bisnis Kaltim Kariangau Terminal (KKT), Balikpapan menuju Pulau Balang agar Jembatan Pulau Balang di hulu Teluk Balikpapan segera difungsikan.
Selanjutnya, pembangunan Jalan Tol IKN segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang. Pada laman LPSE PUPR, dua paket kegiatan pembangunan jalan tol IKN dialokasikan Rp 4,26 triliun. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Junaidi menjelaskan, pembangunan Jalan Tol IKN segmen KKT-Simpang Tempadung, akan terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) Seksi 1 di Gerbang Tol Karang Joang, Balikpapan Utara.
Sedangkan Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang akan terhubung dengan junction atau simpang Pulau Balang hingga menuju Jembatan Pulau Balang. “Kami perkirakan pengerjaan konstruksinya selama 2 tahun, sampai Maret 2024,” ungkap pria ramah ini.
Junaidi menerangkan alasan dua segmen Tol IKN tersebut dikerjakan lebih dahulu. Yakni agar terkoneksi dengan Jembatan Pulau Balang yang rampung dibangun sejak dua tahun lalu. (riz/k16)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post