bontangpost.id – Implementasi konsep pertanian modern melalui Smart Green House mulai dikembangkan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), menggandeng kelompok tani binaan Qoriyah Mubarokah di Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan Kutai Timur. Program ini digagas dalam upaya mendorong terwujudnya pertanian terpadu dan berkelanjutan, melalui implementasi pertanian presisi dengan pendampingan optimal.
Konsep pertanian ini dilaksanakan melalui sistem pentahelix, di atas lahan seluas 1.000 meter persegi di kawasan pertanian Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat hingga pemerintah dalam mewujudkan inovasi melalui kolaborasi aktif dan sinergis. Hal ini pun diharap tak hanya mampu mendorong tata kelola pertanian secara optimal, tapi juga memberi nilai tambah bagi petani dan masyarakat sekitar.
“Secara konsep, smart green house akan dikembangkan menjadi potensi agrowisata unggulan di Kalimantan Timur, sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat terkait tata kelola pertanian secara terintegrasi,” ujar VP TJSL Pupuk Kaltim Anggono Wijaya, Sabtu (3/9/2022).
Selain memulai pembangunan smart green house, tahap awal pengembangan program juga dilaksanakan melalui budidaya sawah surjan oleh kelompok tani binaan, yang merupakan inisiasi pertama di Kalimantan Timur. Hal ini melihat kondisi lahan pertanian di kawasan Ponpes Hidayatullah cocok untuk berbagai jenis tanaman pangan, palawija dan hortikultura.
Melalui sistem sawah surjan, petani binaan didorong untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam satu lahan pada berbagai komoditas, dengan sistem tanam selang seling. Dimana pada musim kemarau, praktis petani tidak dapat menanam padi sehingga bisa diganti palawija. Lalu pada musim hujan, sawah bisa digenangi air secara baik untuk ditanami komoditas padi.
“Realisasinya pun sudah diawali dengan membekali petani binaan untuk pengelolaan lahan sawah surjan, termasuk berbagai dukungan langsung agar gagasan ini berjalan maksimal,” lanjut Anggono.
Bantuan yang telah disalurkan dalam mendukung sawah surjan di antaranya pencetakan lahan seluas 1,1 Hektare (Ha) dan perbaikan irigasi, penyediaan pupuk seperti NPK Pelangi, Urea Daun Buah hingga pupuk hayati yang memadai. Serta dukungan alat pertanian untuk pengolahan lahan seperti traktor, alat sempot dan sebagainya.
“Sementara smart green house, nantinya lebih diarahkan pada pengembangan buah-buahan dengan kualitas premium seperti melon, semangka dan lainnya. Termasuk mencari peluang distribusi dan penjualan kepada offtaker, juga akan difasilitasi Pupuk Kaltim,” tandas Anggono.
Guna mendukung hal tersebut, tahap selanjutnya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola program. Di mana petani binaan akan diberikan pembekalan lanjutan, agar memiliki kompetensi serta keterampilan mumpuni terkait adopsi pertanian presisi. Mengingat smart green house dijalankan melalui penerapan teknologi tinggi pertanian, sehingga petani dituntut memahami dengan baik seluruh alur dan proses secara matang.
“Jadi arah pembinaan dan pengembangan sektor pertanian kedepan tidak lagi mengandalkan pengolahan secara tradisional, namun pada implementasi smart agriculture dengan pemanfaatan teknologi terbaru. Ini yang akan dibekali secara matang ke petani binaan,” ungkap Anggono.
Sejalan dengan itu, Pupuk Kaltim juga akan mengembangkan potensi perikanan dan peternakan di kawasan sekitar smart green house, sebagai perluasan program dengan menyasar sektor diluar pertanian. Seluruhnya akan diimplementasikan secara terintegrasi di satu area. Melihat ketersediaan lahan yang sangat luas, maka potensi yang bisa digali untuk dikembangkan turut disasar dan direalisasikan secara bertahap.
“Selain agrowisata, kawasan ini juga disiapkan sebagai laboratorium pertanian hingga peternakan dan perikanan. Jadi semuanya bisa belajar kesini, baik para santri Hidayatullah maupun instansi pendidikan lain dan masyarakat umum di Kaltim,” papar Anggono.
Dari seluruh pengembangan yang dilakukan, pilot project smart green house ini ditargetkan menjadi kawasan percontohan integrasi pertanian yang unggul dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. Disamping mendorong optimalisasi sektor pertanian untuk pemenuhan kebutuhan pangan Benua Etam dalam menyambut IKN, melalui penerapan smart agriculture dengan pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk hasil yang lebih optimal.
“Ini menjadi mimpi besar kami untuk pengembangan kawasan pertanian terpadu dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. Semua potensi yang bisa dikembangkan, akan disasar dan diintegrasikan bertahap dalam satu area,” pungkas Anggono. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post