Progres Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Macet, Basri; Kami Masih Cari Investor

bontangpost.id – Rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan macet total alias tidak ada pembahasan.

Diketahui, progres terakhir pada April 2021 lalu. Saat itu Wali Kota Bontang Basri Rase bersama Dinas Perhubungan melakukan peninjauan lokasi pembangunan pelabuhan peti kemas di Bontang Lestari. Sebelumnya pemerintah memproyeksi pembangunan difokuskan di sekitar Pelabuhan Loktuan.

“Belum ada pembahasan lagi soal itu,” singkatnya saat dijumpai, Selasa (3/1/2023).

Diakuinya, sepanjang 2022 lalu pihaknya fokus dalam penanggulangan banjir dan memulihkan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19 melalui UMKM. Meski begitu, pembangunan pelabuhan peti kemas tetap mendapat atensi di tahun ini.

Diakui Basri, untuk membangun pelabuhan peti kemas bukan lah hal yang membutuhkan dana sedikit. Ia masih berharap adanya investor luar daerah yang melirik pembangunan tersebut.

“Kemarin sempat ada investor yang tertarik. Tapi, pas pindah lokasi ke Bontang Lestari eh nggak jadi,” serunya.

Oleh karenanya, untuk mewujudkan pembangunan pelabuhan peti kemas ia meminta DPMPTSP Bontang untuk lebih giat mencari investor. “Iya, saat ini kami masih berusaha untuk mencari investor dari luar daerah,” timpalnya.

Sebelumnya, Basri menjelaskan, dua lokasi di Bontang Lestari yakni Segendis dan Pagung dinilai lebih pas dijadikan lokasi pelabuhan peti kemas. Pasalnya, kedua lokasi itu punya wilayah lebih luas. Pun jauh dari permukiman penduduk.

Sehingga pembangunan sarana dan prasana pelabuhan peti kemas lebih maksimal. Ini berbeda dengan Loktuan. Sudah wilayahnya terbatas, juga terlampau dekat dengan permukiman penduduk.

Dia juga bilang kalau penempatan pelabuhan peti kemas di Bontang Lestari selaras dengan kebutuhan kota. Bontang didaulat sebagai kota industri, tapi tidak punya pelabuhan peti kemas yang representatif.

Maka seluruh aktivitas industri baik skala kecil dan besar bakal difokuskan di pelabuhan peti kemas ini. Kedua, dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) juga disebutkan jika Bontang Lestari masuk kawasan industri. (*)