Keseimbangan Ilmu Akademi dan Religi
BONTANG – Kini SMA Islam Terpadu (IT) Yabis Bontang membuka program unggulan Tahfidz Quran. Langkah ini menjadi wadah baru bagi siswa untuk menghafal Alquran sekaligus menggali ilmu akademik.
Koordinator Keagamaan SMA IT Yabis Bontang, Badaruddin mengungkapkan alasan membuka program ini karena melihat banyak wali murid tidak dapat memondokkan putra putri mereka. Sehingga, SMA Yabis dapat menjadi solusinya.
Sejak dibuka pada tahun ajaran 2015/2016 lalu, program ini terbagi menjadi tiga kelompok, yakni Kelompok Ula (beginners group), Kelompok Wustho (medium group), dan Kelompok Takhasus (expert group).
Pada Kelompok Ula, siswa berkategori tidak dapat mengaji atau dapat mengaji namun tidak fasih. Kelompok Wustho kumpulan murid yang dapat mengaji namun pemahaman kaidah ilmu tajwid masih kurang. Sedangkan Kelompok Takhasus merupakan siswa yang dianggap bagus dalam segi kaidah ngaji dan tajwid, bahkan sudah memiliki bekal hafalan.
“Tahapan program Tahfidz Quran dimulai saat anak-anak masuk SMA Yabis. Para siswa melewati tes pengelompokan sesuai dengan kemampuan membaca Quran, wawancara, dan hafalan surat. Sehingga dapat segera dipetakan,” paparnya yang juga Wakil Kepala SMA IT Yabis Bontang.
Tentunya, masing-masing kelompok memiliki target yang harus dicapai. Seperti, Kelompok Ula minimal harus hafal 1 juz juga dapat memperbaiki bacaan dan tajwid, Kelompok Wustho minimal hafal 2 juz, dan Kelompok Takhasus minimal dapat menghafal 3 sampai 4 juz setelah lulus dari SMA IT Yabis.
Sedangkan metode pembelajaran selama menjalankan program Tahfidz Quran diantaranya, tikror (pengulangan ayat), metode sorogan atau setoran hafalan sesuai dengan target yang diberikan pembina, istruktur memperbaiki bacaan siswa sebelum tahsin qiroat dengan cara binnazar (melihat Alquran), serta menerima setoran hafalan secara individu.
“Masing-masing kelompok setiap harinya kurang lebih 1 jam sejak pukul 07.00 hingga 08.00 Wita, usai salat duha mereka memulai program Tahfidz Quran dengan tahap hafalan surat secara berulang (semingggu sampai dua minggu). Hal ini kembali dilakukan usai melakukan salat zuhur. Pun dengan Kelompok Ula, belajar dari iqra hingga khatam Alquran. Masing-masing kelompok punya target yang berbeda-beda,” jelas Badaruddin.
Dan salah satu syarat kelulusan atau untuk memperoleh ijazah, siswa kelas XII diwajibkan menghafal minimal 1 juz. Bahkan, rencananya pada tahun ajaran 2017/2018 mendatang, program ini tidak saja diperuntukkan bagi siswa SMA IT Yabis juga bagi siswa SD dan SMP dengan pola didik ala pesantren. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post