bontangpost.id – Suara gemuruh diikuti getaran terdengar keras dari belakang rumah Andreas Dari (59). Warga yang bermukim di Jalan Kapal layar, RT 22, Kelurahan Loktuan.
Andreas tak menyangka nasib malang menimpanya. Siang itu, saat suara azan berkumandang. Ia bersama istri juga tiga anaknya menyantap hidangan makan siang.
Mulanya, Andreas mengira suara gemuruh yang pelan berasal dari ular yang berada di plafon atap rumah. Begitu ia mengambil tangga dan memeriksa sumber suara ternyata bukan dari plafon atap rumahnya.
Bruk! Tepat sekira pukul 12.30 siang, ada runtuhan material juga kontur tanah yang berasal dari belakang rumahnya. Seketika ia melompat dari anak tangga, dan anggota keluarga berhambur ke luar rumah.
“Pas saya di atas tangga tiba-tiba ada suara benturan keras. Nah, saya loncat dan langsung memeriksa belakang rumah. Ternyata longsor,” ungkapnya saat dijumpai.
Di tempat yang sedianya kamar tidur, ruang keluarga, juga dapur itu hampir ambruk ditimpa longsor. Dinding bagian belakang rumah retak, bahkan nyaris jebol. Sementara atap rumah rusak berat.
“Semua keluarga selamat. Meski kerusakan tidak begitu parah,” singkatnya.
Akibat kejadian ini, ia beserta keluarganya mengungsi sementara di kediaman tetangga. Hingga kondisi benar-benar aman. Ia memprediksi kerugian material mencapai Rp 40 juta.
Baca juga; Longsor Terjang Dua Rumah di Loktuan, Korban Mengungsi
“Sebelum longsor hari ini, dua minggu lalu sempat melihat tanda-tandanya. Seperti air sudah mulai ke luar dari siring belakang rumah. Sempet saya tegur padahal pemilik rumah,” bebernya.
Sementara itu, Lurah Loktuan Hadi mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan perusahaan untuk meminta bantuan berupa konsumsi. Selain itu, mengenai kompensasi kerusakan bangunan akan ditangani oleh tim tingkat kota.
“Biasanya kalau bencana alam itu akan diganti melalui Bantuan Tidak Terduga (BTT). Karena sudah ditangani tingkat kota,” sebutnya.
Senada, Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Ariyanto mengungkapkan pihaknya akan menyediakan Rusunawa sebagai tempat tinggal sementara. Juga bantuan berupa sembako dan sebagainya.
“Kalau kami hanya menyiapkan hunian sementara juga kebutuhan warga,” ucapnya.
Sejauh pantauan lokasi, BPBD Bontang juga Kelurahan Loktuan telah memasang garis pembatas di sekitar lokasi. Sebab masih berpotensi terjadi longsor susulan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post