bontangpost.id – Pengerukan sedimentasi di sungai Guntung telah berjalan sejak kemarin. Satu ekskavator long arm diturunkan untuk mengangkat sedimen sungai.
Koordinator Alat Berat Afriansyah mengatakan untuk pengerukan lokasi pertama pihaknya hanya berani mengangkat sedimen dengan ketebalan satu meter. Namun, tidak menutup kemungkinan ketebalan lumpur bertambah hingga 1,5 meter seiring mengikuti alur sungai.
Sebanyak tiga orang pekerja berhati-hati mengeruk sedimen menggunakan ekskavator. Hal itu dikarenakan tidak ingin merusak pondasi dari bangunan turap. Sebab akan berdampak pada struktur turap.
“Kalau di titik awal sungai seperti saat ini, kami berani ngeruk semeter saja. Kalau lebih dari itu takutnya kena pondasi turap dan malah ambruk. Tapi kalau dilihat sungai yang mengarah ke sana itu ketebalan lumpurnya beda,” jelasnya saat dijumpai, Jumat (10/3/2023).
Kata Afriansyah, rencananya pengerukan sedimen sungai dilakukan sepanjang satu kilometer. Namun, pengerukan sedimen sungai tidak dilakukan pada area permukiman sempit. Sebab, tidak bisa dijangkau ekskavator.
“Kalau sungai yang bakal diturap itu enggak kami keruk sedimennya. Enggak bisa masuk juga alat. Jadi, kami keruk sedimen yang bisa diakses alat,” tuturnya.
Terpisah, Wali Kota Bontang Basri Rase bilang pengerukan sedimen sungai di Guntung diharapkan mampu mengurangi dampak banjir. Terlebih saat musim hujan.
“Setelah kemarin tinjau sungai dan titik utama banjir, saya langsung instruksikan Dinas PUPRK untuk mengeruk ini. Ya, ini langkah kecilnya sambil menunggu penurapan juga,” akunya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post