Pemerintah Arab Saudi memberikan lampu hijau tambahan kuota haji untuk Indonesia. Penambahan kuota haji tersebut bakal diikuti dengan penambahan kuota petugas haji.
bontangpost.id – Berbeda dengan musim haji 2022 lalu yang mendapat kuota 1.174 orang, tahun ini Kaltim kebagian kuota haji reguler 2.586 orang. Namun, yang menjadi catatan, dari angka itu, lebih dari 60 persen calon jemaah haji Kaltim berstatus berisiko tinggi atau risti.
Kepada Kaltim Post (bontangpost.id) kemarin (13/3/2023), Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kaltim Abdul Khaliq menuturkan, banyaknya calon jemaah haji berisiko tinggi karena kebijakan pemerintah sebelumnya. Yakni meniadakan ibadah haji selama pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021.
Banyaknya calon jemaah haji lanjut usia yang akan diberangkatkan pertengahan tahun ini, membuat pemerintah memberikan perhatian khusus.
Karena itulah, penyelenggaraan haji dan umrah 2023 mengusung tema “Haji Berkeadilan dan Ramah Lansia”. “Calon jemaah haji yang tertunda kini sudah diperkenankan berangkat. Masa tunggu pun maju, pada 2021 yang diperkirakan mencapai 70 tahun jadi 30 tahun. Tapi memang tahun ini agak berat karena jumlah calon jemaah haji lansianya mencapai 60 persen,” ungkapnya.
Mengutip laman resmi Kemenag, daftar tunggu ibadah haji Kaltim masih puluhan tahun. Masa tunggu terlama masih ditempati Bontang yakni selama 42 tahun. Kemudian disusul Samarinda (35 tahun), Balikpapan (34 tahun), Berau (34 tahun), dan Kutai Timur (34 tahun). Masa tunggu terpendek berada di Mahakam Ulu dengan lama 16 tahun.
Terkait pembagian jumlah jamaah haji seluruh kabupaten/kota di Kaltim pada tahun ini, Khaliq menuturkan, gubernur Kaltim telah mengeluarkan surat keputusan. “Jumlah kuota calon jemaah haji 2023 ialah sebanyak 2.586 orang, terdiri bagi 3 kota, 7 kabupaten, kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah, tim pemandu haji daerah, juga prioritas lansia sebanyak 129 orang,” beber Khaliq.
Tiap satu kelompok terbang atau kloter, nantinya terdiri dari 360 orang. “Pihak Asrama Haji Balikpapan pun sudah siap 100 persen. Terkait slot jadwal penerbangan haji kita belum diketahui, apakah masuk gelombang pertama atau kedua. Tapi secara keseluruhan bulan Mei, per tanggal 20 itu calon jemaah haji di Indonesia sudah mulai masuk asrama haji,” ulasnya.
Selain melayani jemaah haji Kaltim, Embarkasi Haji Balikpapan di Batakan, juga melayani jemaah dari Provinsi Kaltara, Sulteng, dan Sulut. Dia menambahkan, akhir pekan lalu telah digelar bimbingan teknis petugas penyelenggara ibadah haji kloter di Embarkasi Balikpapan.
Tambah Kuota Haji
Pada bagian lain, pemerintah Arab Saudi memberikan lampu hijau tambahan kuota haji untuk Indonesia. Penambahan kuota haji tersebut bakal diikuti dengan penambahan kuota petugas haji. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyampaikan bahwa tambahan kuota haji maupun petugas tersebut belum final. ’’Baru prioritas bila ada kesempatan (tambahan kuota) itu,’’ katanya tadi malam (13/3).
Informasi tambahan kuota tersebut sebelumnya disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas saat bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah pada Minggu (12/3) waktu setempat. Yaqut menuturkan, salah satu agendanya di Saudi kali ini adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan haji. ’’Serta meminta tambahan kuota jamaah haji Indonesia dan petugas,’’ katanya.
Dua hal tersebut menjadi bahasan utama kedua menteri. Dari hasil pertemuan tersebut, Yaqut mengatakan, Indonesia mendapat prioritas tambahan kuota jemaah haji. Kepastian tambahan kuota haji tersebut bakal ditetapkan lebih lanjut oleh pemerintah Saudi. Yaqut menyampaikan, tambahan kuota petugas haji digunakan untuk memperkuat pelayanan kepada jamaah. Khususnya pelayanan atau pendampingan kepada jamaah lansia.
Pertimbangannya, dari 203.320 kuota jemaahhaji reguler, 64 ribuan di antaranya lansia. ’’Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas untuk layanan lansia,’’ tuturnya. Menag menambahkan, komposisi petugas haji 2023 semakin beragam. Mulai tahun ini, Kemenag bakal merekrut ahli geriatri. Geriatri adalah cabang ilmu kesehatan yang spesifik melayani para lansia. Adanya personel ahli geriatri tersebut untuk melayani jamaah lansia yang tahun ini cukup banyak jumlahnya.
’’Untuk kesehatan lansia, wajib bertanya kepada ahli geriatri. Jadi kita akan libatkan ahli geriatri,’’ katanya. Yaqut mengatakan, konsultasi dengan ahli adalah prinsip dari kehati-hatian. Selain itu, untuk transparansi dan akuntabilitas segala keputusan dan tindakan. Dalam konteks ini, keputusan dan tindakan layanan kepada jamaah lansia harus dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut dia, inovasi dalam pelayanan haji harus terus dilakukan. Baginya inovasi atau perubahan cara berpikir perlu, untuk merespons tantangan yang muncul setiap tahun. Dia mengakui tantangan haji tahun ini adalah banyaknya jamaah lansia yang diberangkatkan.
Terkait kemungkinan tambahan petugas haji, pemerintah Indonesia berharap bisa diputuskan sejak awal. Dengan begitu, ada waktu bagi Kemenag untuk mempersiapkan pengisian kuotanya. Seperti diketahui, tahun lalu pemerintah Indonesia sejatinya mendapatkan tambahan kuota haji. Jumlahnya cukup signifikan, yaitu mencapai 10 ribu kursi. Hanya, tambahan kuota itu tidak bisa diambil Kemenag. Sebab, kepastian tambahan kuota tersebut ditetapkan Saudi sangat mepet dengan masa pemberangkatan jamaah.
Sementara itu, pengamat haji Ade Marfudin mengatakan, tambahan kuota 10 ribu seperti tahun lalu masih memungkinkan. ’’Dengan catatan bisa dipersiapkan dengan baik,’’ tuturnya. Dia menekankan, intinya jangan sampai kuota tambahan diberikan, tetapi hangus tidak terisi.
Ade mengatakan, saat ini waktu hingga menjelang pemberangkatan masih cukup panjang. Sehingga masih memungkinkan jika benar ada tambahan kuota jemaah maupun petugas haji. Menurut Ade, ketika Indonesia mengajukan tambahan kuota haji, seluruh persiapannya harus dihitung dengan cermat. Termasuk waktu yang tersedia bagi jamaah untuk menyiapkan uang pelunasan. (wan/c19/oni/jpg/riz/k16)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post