bontangpost.id – –Aktivitas Unyil–bukan nama sebenarnya–mengundang kecurigaan sang orangtua. Pasalnya, sikap balita berusia 3 tahun itu berubah setelah pulang dari kediaman kerabatnya. Si ibu lantas curhat di media sosial (Facebook). Kemudian direspons Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan Anak (TRC-PPA) Kaltim.
Ibu dari Unyil menuliskan keluhannya. “Anak (Unyil) dari semalam sampai pagi belum ada tidur. Mulutnya ngoceh-ngoceh terus. Tangannya aktif ngumpulin serpihan sampah kecil-kecil di ambal. Keringat dingin, kepala basah dengan keringat. Disuruh makan minum aja enggak mau tapi posisi dia sehat, badannya seperti punya tenaga yang super. Bayangin aja enggak ada tidur dan ngoceh sendiri sampai pagi. Seingat aku kemarin (Rabu) habis berkunjung ke kerabat dekat sini aja, terus anak ada makan (makanan ringan) ditambah minum air mineral dari pemilik rumah (air sisa setengah). Terus pulang mampir di tetangga yang lagi panen buah rambutan, makan rambutannya. Sudah itu aja”. Begitulah curhat sang ibu.
Saat anggota TRC bertandang ke kediaman korban di kawasan Samarinda Utara, anak tersebut tidak memedulikannya. Justru sibuk dengan aktivitasnya. Bahkan, Unyil terus-terusan bicara sendiri meski sudah diajak ngobrol.
Ketua TRC-PPA Kaltim Rina Zainun Asli akhirnya meminta ibu tersebut untuk berjumpa, dan segera menghapus unggahan yang ada. Setelah bertemu Selasa (6/6) sore, Rina menjelaskan, dari pengakuan ibu korban, ibu dan korban datang ke salah satu rumah tetangganya untuk sekadar berbincang.
Unyil yang sembari bermain merasa lelah. Lantaran rumah mereka cukup berjarak, sang ibu meminta minum kepada tetangganya itu.
“Ngasih air mineral dari botol yang tersisa setengah, dan diminum si anak sampai habis,” terangnya.
Jelang petang, ibu dan anak tersebut pulang. “Kata si ibu korban, biasanya pukul 19.00 anaknya sudah tidur. Sampai malam kok main dan terus mengoceh meski tak ada yang ajak bicara,” bebernya.
Keanehan itu terus berulang sampai malam berikutnya. Sang ibu tak tenang. Dia menduga minuman yang diberikan kepada anaknya bukan air mineral biasa.
“Ada isu yang beredar, tetangganya itu diduga sering menggunakan narkoba. Bisa jadi air yang dikasih dari cairan di bong (alat isap sabu),” imbuhnya. Anggota TRC yang datang mengarahkan untuk diperiksakan ke RSJD Atma Husada Mahakam.
Hasil pemeriksaan di RSJD Atma Husada Mahakam, menyatakan urine Unyil mengandung metamfetamin, zat yang ada dalam kandungan narkoba. Bermodalkan hasil itu, TRC-PPA Kaltim melaporkan ke Polresta Samarinda. Unyil kini dirawat di RSUD AW Sjahranie. Unyil tak kunjung mengonsumsi makanan dan minuman apapun, meskipun sekadar makanan ringan.
“Dia (korban) dirawat. Sempat tidur tiga jam, tapi bangun dan aktif seperti itu lagi,” pungkasnya.
Kepolisian belum memberikan keterangan resmi perihal kasus tersebut. TRC melaporkan ke aparat penegak hukum lantaran menyangkut keselamatan sang anak.
“Akibat perbuatan itu membahayakan nyawa si anak. Baik perempuan terduga yang memberi air mineral itu dihukum atau tidak, itu urusan kepolisian. Tapi dampak si anak ke depan. Kan akibatnya yang sangat mengkhawatirkan,” pungkasnya. (dra/k8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post