SANGATTA – Bupati Kutim Ismunandar, meminta kepada wartawan untuk memperhatikan kode etik jurnalis. Pasalnya, kode etik merupakan pondasi utama bagi semua wartawan di Kutim. Untuk itu wartawan wajib berpatokan kepada dengan yang sudah ditetapkan oleh dewan pers.
“Jadi kami minta perhatikan kode etik. Jangan hanya mewartakan langsung. Tetapi apa yang diberitakan harus sesuai dengan fakta dan kenyataan,” ujar Bupati Kutim saat membuka acara Mubes AJKT, Senin (8/5) kemarin di ruang PKK perkantoran Bukit Pelangi.
Jika ditemukan berita yang dianggap tidak berimbang, maka wartawan diminta untuk mengklarifikasi semua berita yang sudah terpublish sebelumnya. Dengan harapan apa yang diberitakan bisa sesuai dan sejalan dengan aturan.
“Kita tidak juga menolak kritikan dari wartawan. Bahkan kami siap dikawal. Tetapi jika ada salah langsung diklarifikasi secepatnya. Sehingga berita yang disajikan benar-benar sesuai dengan kenyataan,” pinta mantan Sekda itu.
Bupati juga mendukung sepak terjang media di Kutim. Pasalnya keberadaan media sangat membantu program pemerintah. Tanpa media program yang dilaksanakan tidak diketahui oleh masyarakat. Untuk itu peran media sangat diharapkan.
“Jadi tema yang diusung dalam Mubes ini sudah sangat baik. Yakni peran media dalam mengawal pembangunan Kutim dalam mewujudkan gerbang desa madu. Jadi teruskan untuk berjuang menjadi wartawan. Karena wartawan itu setengah hidup dan setengah mati. Jadi ini adalah suatu perjuangan,” katanya.
Terlepas dari itu Bupati juga berjanji akan memberikan kendaraan operasional yang laik bagi wartawan yang tergabung dalam AJKT. Sehingga tidak hanya bisa meliput didalam kota saja, akan tetapi hingga ke 18 kecamatan. “Kutim ini lebih luas dari Jawa Barat. Meskipun Jawa Barat itu adalah Provinsi. Untuk itu kami akan siapkan kendaraan operasional bagi AJKT,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post