bontangpost.id – Satuan Reserse Kriminal Polres Samarinda membentuk Satgas dan mengambil alih penyelidikan terhadap penemuan mayat perempuan di gudang Apotek Kimia Farma Ja;an Pangeran Hidayatullah pada 18 Maret 2024 lalu.
“Hasil olah TKP ditemukan jenazah, handphone, uang tunai Rp110 ribu dan dompet milik Jenazah. Polisi juga temukan identitas lengkap dengan inisial DMJ umur 55 tahun warga Palaran. Ada juga obat-obatan ditemukan,” ujar Kapolres Samarinda Kombes Pol Ary Fadli, Rabu (20/3/2024).
Ary Fadli menjelaskan lokasi penemuan jasad korban tepat berada di sebuah gudang penyimpanan barang bekas tak terpakai yang terpisah dengan apotek. Dalam menyidik kasus ini, polisi juga sudah menyita rekaman CCTv yang berada di dalam ruangan apotek maupun luar apotek.
“Jadi barang bukti yang kita sita adalah alat komunikasi. (Rekaman) CCTv, di luar Apotek Kimia Farma maupun di luar. Dari hasil CCTv, bisa mengurai peristiwa ini sehingga nanti bisa terang. Dan tentunya memberikan kepastian hukum bagi semua pihak. Terutama kepada pihak keluarga,” ujar Ary Fadli.
Kapolres Samarinda membantah informasi menyebut pintu gudang lokasi penemuan mayat perempuan dalam keadaan terkunci. “Tidak terkunci,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ary Fadli mengakui ada panggilan masuk ke handphone korban pada tanggal 31 Januari 2024 dari suami korban. Sedangkan, panggilan masuk pada 2 Februari 2024, pihaknya belum ketahui.
“Kalau tanggal 2 Februari itu, nanti kita perlu cek lagi,” ujarnya.
Ary Fadli pun enggan membeberkan hasil autopsi penemuan mayat perempuan di gudang Apotek Kimia Farma tersebut.
Alasannya, hasil autopsi yang menentukan penyebab kematian mayat perempuan tersebut mesti dikonfirmasi lagi oleh penyidik ke dokter forensik yang menangani mayat tersebut.
Ary Fadli pun berjanji akan membeberkan penyebab kematian mayat perempuan di gudang apotek, apakah akibat tindakan kekerasan atau tidak.
“Sementara hasil autopsi masih ada di tangan penyidik,” ujarnya.
Sejauh ini, ada 6 saksi yang telah diperiksa Satreskrim Polres Samarinda. Di antaranya, saksi pertama kali yang melihat korban masuk ke apotek dan saksi yang mengarahkan korban membuang sampah ke arah luar apotek, belakang maupun di depan.
Sebelumnya pada Minggu (18/2/2024) lalu, di Apotek Kimia Farma, Jalan P Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, digegerkan dengan temuan jasad perempuan yang teridentifikasi adalah Berta Mimi Jaya. Tewasnya perempuan berusia 56 tahun itu dianggap janggal oleh keluarga.
Sehingga, dua hari berturut-turut melakukan demo di depan Kimia Farma tersebut pada Jumat, dan puncaknya Sabtu (16/3) lalu, mendesak pihak Kimia Farma membuka secara gamblang terkait rekaman closed circuit television (CCTv).
Markus Paranoan yang merupakan perwakilan keluarga merasa ada yang janggal. “CCTv yang disembunyikan dari kami katanya terhapus. Masa dari depan hingga ke dalam tidak terekam, kan aneh,” ungkapnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post