bontangpost.id – Lahan dan rumah warga di Kampung Masdarling terdampak normalisasi sungai. Kegiatan normalisasi tersebut diketahui merupakan proyek dari provinsi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Edy Prabowo mengatakan, normalisasi sungai itu sejatinya masuk dalam program dari Balai Wilayah Sungai (BWS).
Pihaknya pun saat ini telah menurunkan armada untuk melakukan penanganan sementara terhadap sejumlah titik lokasi yang terdampak.
“Kami lakukan penanganan sementara secara bertahap,” katanya saat dikonfirmasi.
Adapun ia menjelaskan, terdapat kegiatan normalisasi sungai yang dilakukan tak jauh dari lokasi tersebut. Maka dari itu, pihaknya turut melakukan penanganan sementara kepada area yang terdampak.
Jika demikian, tak ada alokasi anggaran yang ditambah. “Sebab kami ada kegiatan di wilayah itu, jadi sekaligus menyelesaikan di situ (daerah terancam longsor),” ucap dia.
Sebelumnya diketahui, lahan warga di Kampung Masdarling terdampak normalisasi sungai. Akibatnya, tanah di sekitar sungai longsor.
“Kemungkinan ya saat mengeruk, terlalu dalam. Jadinya longsor di pinggir sungai,” sebut salah satu pemilik lahan Amir.
Selain itu, rumah warga di pinggir sungai turut terancam.
Meski tidak ada bagian yang miring, namun jarak dari rumahnya ke bibir sungai sangat dekat, sehingga dikhawatirkan konstruksi rumah ambrol.
Pemilik rumah Usman mengatakan, saat pengerjaan dilakukan, sebenarnya ia telah memberitahukan kepada pelaksana bahwa area tersebut rawan longsor.
Ia juga pernah memasang pancang untuk mengantisipasi longsor, namun proyek tetap berjalan. Alhasil, pancang yang dipasang patah.
“Saya kira pekerjaan ini (normalisasi sungai) memang kurang pengawasan, sehingga akhirnya kurang baik,” katanya saat ditemui redaksi Bontang Post, Rabu (7/8/2024). (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post