Neni Buka Sosialisasi Upaya Berhenti Merokok
BONTANG- Komitmen pemerintah terhadap bahaya rokok kian serius. Pasalnya, penggunanya tak hanya orang dewasa, remaja pun kini semakin berani untuk mengonsumsi barang adiktif jenis tembakau ini.
Berdasarkan data yang dikantongi Dinkes dan KB Kota Bontang, 10-20 persen anak berusia 14 tahun telah merokok. Fakta ini cukup mencengangkan.
Menindaklanjuti realita secara nasional tersebut, Pemkot Bontang pun tak berpangku tangan. Dinas Kesehatan dan KB Kota Bontang mengadakan Sosialisasi Upaya Berhenti Merokok / Kawasan Tanpa Rokok Jejaring Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Tingkat Kota Bontang, di Pendopo Rujab Wali Kota, Selasa (1/8) pagi.
Sosialisasi ini adalah upaya pemerintah untuk mengajak masyarakat untuk berhenti merokok, dimulai dari lingkungan sekolah. Karena itu, peserta sosialisasi adalah para guru dari 119 TK-SMA/SMK se- Kota Bontang.
Besar harapan pemerintah, pengetahuan para guru mengenai bahaya rokok bisa meningkat. Dalam kesempatan ini pula, para guru dibekali dengan pengetahuan terkait langkah yang bisa ditempuh jika menemukan murid merokok di sekolah.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni didampingi Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Bontang, dr Indriati As’ad membuka kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Neni mengatakan, bahwa sosialisasi ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Wali Kota yang juga berprofesi sebagai dokter ini pun menjelaskan secara detail penyebab anak-anak sekolah di Kota Bontang dilarang merokok.
“Merokok adalah satu hal yang memicu anak untuk mencoba narkoba. Awalnya coba-coba merokok, kemudian ketagihan. Akhirnya mulai narkoba. Makanya harus kita jaga dan bina anak-anak dari sekarang. Kita beri perhatian dan pengawasan yang baik,” kata Neni.
Kemudian ia juga menuturkan ketidaksukaannya pada tagline iklan rokok yang ada saat ini.
“Banyak tuh tagline iklan yang seperti menggoda anak-anak muda untuk merokok. Seperti, Nggak ada lo nggak rame! Hal-hal seperti ini yang membuat anak coba-coba rokok. Kedepannya saya akan lebih tegas lagi. Tidak ada lagi boleh reklame rokok di median jalan,” tegasnya.
Sebelum menutup sambutannya, Neni berpesan agar para guru bisa termotivasi untuk melakukan pembinaan siswanya yang merokok sebaik mungkin.
“Ini tanggung jawab kita semua. Bapak/ibu guru, saya titipkan anak-anak! Didik dan bina agar dapat menjadi anak-anak yang tangguh dan bebas dari yang namanya rokok dan narkoba,” pesannya. (hms8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post