PONTIANAK-Aktivitas pencurian ikan di perairan Indonesia membuat negara menelan kerugian dalam jumlah yang tidak sedikit. Misalnya diperairan Kalimantan Barat. Dari 164 kapal asing yang sudah ditangkap kerugian yang dialami negara sebanyak Rp874 miliar.
“Saya menghitung yang 164 kapal tempo hari sudah ditangkap, kerugian yang kita alami Rp874 miliar. Itu dalam jumlah uang. Saya sudah mengintegorasi hasil dan bagaimana perilaku mereka,” Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat Gatot Rudiyono kepada Pontianak Post, Minggu (1/1)
Bagi Gatot itu adalah kerugian besar yang dialami negara. Karena ia bersyukur kapal-kapal asing tersebut ditangkap dan dimusnahkan. Dan dampaknya, kata dia, aktivitas pencurian pun berkurang dan jumlah produksi ikan naik.
Menurutnya itu adalah efek dari tindakan tegas yang dilakukan pemerintah sehingga potensi ikan berkembang lebih bagus. Hal ini bisa terlibat dari satelit mengenai seberan potensi ikan. Meskipun kenaikan tida begitu besar. Hanya meningkat 5-7 persen dari hasil tangkapan nelayan di tengah laut. Namun ia bersyukur karena itu membuat kekayaan laut Indonesia bisa kembalu.
“Saya dapat informasi kapal itu tak berani lagi disini. Mereka yang ketangkap kemarin coba-coba. Siapa tahu pengawasan tidak beroperasi. Tapi tetap saja tertangkap,” ujar dia.
menyebutkan beberapa jenis ikan yang dicuri seperti tenggiri dan kembung. Kedua ikan ini banyak di Perairan Natuna dan Karimata. “Jadi mari jaga laut kita,” aja Gatot.
Menurut Gatot perairan Indonesia yang banyak ikannya lah membuat nelayan asing tertarik untuk mengambilnya. Ditambah laut negara tetangga, seperti Vietnam misalnya potensi ikannya sudah habis. Ini disebabkan karena penangkapan yang berlebihan.
Sementara mereka sudah terikat kontrak dengan luar negeri mereka dan uni eropa untuk menyuplai ikan. “Karena laut mereka sudah habis ikannya sehingga mereka mengejar tempat kita. Jadi mari menjaga laut. Kami pun tetap berkomitmen menjaga daerah sumber ikan yakni terumbu karang,” pungkasnya (mse)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post