Hanya Sementara, Asnem Minta untuk Lengkapi Izin
BONTANG – Aktivitas pengerjaan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kelurahan Gunung Telihan terpaksa disetop atau dihentikan. Ini menyusul desakan Anggota DPRD Bontang yang berang terhadap manajemen PLN Sektor Mahakam Samarinda yang belum merampungkan sejumlah izin. Ditambah lagi sejumlah alasan yang disampaikan manajemen yang dinilai asal bunyi alias asbun.
Pantauan Bontang Post di lokasi, Jumat (8/9) kemarin sudah tak ada kegiatan. Ratusan pekerja yang biasanya lalu lalang tak terihat. Hanya ada beberapa safety man dan sejumlah security yang sedang bertugas di pos jaga.
Plt Kepala DPTMK-PTSP Ahmad Aznem didampingi sejumlah stafnya, pagi itu juga langsung meninjau lokasi. Dari hasil tinjauan di lapangan, ia memastikan perusahaan komitmen secara sukarela untuk menghentikan seluruh aktivitas sementara, sembari memercepat proses perizinan site plan dan izin Upaya Pengelolaan Ling kungan Hidup dan Upaya Pemantaua Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
“Artinya kami bersyukur, PLN ini komitemen dengan kesepakatan. Dari hasil temuan DPRD saat sidak beberapa waktu lalu ini kan memang sejumlah izin yang harus ada sebagai syarat dan ketentuan membangun harus ada namun belum dilengkapi,” tuturnya.
“Aktivitas dihentikan untuk sementara, jika site plan dan izin lingkungan sudah keluar baru kami keluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB, Red.). Ini tidak mungkin dihentikan kegiatannya apalagi ini untuk kebutuhan daerah kita,” terangnya.
Pun demikian, lanjut dia untuk mesin engine yang didatangkan dari Finlandia, beberapa hari terakhir yang sempat ditahan di Pelabuhan Khusus (Pelsus) Tursina PT Pupuk Kaltim mulai akan di-drop. Rencananya pukul 00.00 Wita dinihari akan dipindahkan ke lokasi proyek. Ada sebanyak 4 unit mesin, dengan bobot satu unit mesinnya mencapai 140 ton. Mesin itu yang bakal difungsikan sebagai pembangkit listrik PLTM 30 Mega Watt (MW).
Dia berharap, usai tahapan perizinan dikantongi, proyek tersebut bisa berjalan tanpa ada hambatan lagi. Di samping itu, Aznem mengimbau agar kehadiran PLTMG ke depan dapat menambah pasokan listrik di Kota Taman. “Semoga tidak terjadi pemadaman lagi, jika PLTMG ini sudah beroperasi. Makanya mari kita dukung,” katanya.
Saat ini, progres pembangunan proyek PLTMG tahapannya sudah mencapai 70 persen, untuk konstruksi dan pondasi engine pun sudah dirampungkan. Kemudian power plan, admin building juga sudah selesai. Kini, tahapan mekanikal tinggal menunggu mobilisasi mesin engine di-drop lokasi proyek.
“Kami targetkan semua perizinan dua atau tiga hari lagi sudah rampung semua. Kendala yang kami alami hanya perizinan saja,” tutur pengawas proyek pembangunan PLMG, Adio Juliansya yang juga merupakan petugas PLN UPP 3 Sektor Mahakam Samarinda.
Dia menjelaskan tambahan 30 MW, diharapkan pasokan listrik Bontang tak lagi terjadi pemadaman. Pengoperasian PLTMG nantinya menggunakan bahan bakar gas. Pasokan gas berasal langsung dari Pertamina Gas (Pertagas) sebanyak 6 juta meter kubik (MMSCFD).
Jumlah pasokan gas tersebut, lebih besar ketimbang dua mesin pembangkit sama yang sudah beroperasi, hanya 2 juta kubik (MMSCFD). Sekarang, kedua mesin pembangkit milik Pemkot Bontang ini memproduksi sekitar 10 MW.
“Sebenarnya beban puncak di Bontang 50 MW, sedangkan yang diproduksi di sini hanya sekitar 15 MW, kemudian juga di back up dengan koneksi jaringan sistem mahakam. Jika jaringan tersebut sedang gangguan Bontang langsung padam. Makanya tambahan listrik akan sangat membantu elektifikasi di sini,” terangnya.
Untuk diketahui, PLTMG di Kelurahan Gunung Telihan yang dibangun di atas lahan seluas 14.000 M2, akan dilengkapi power plan, 4 unit mesin engine, kantor operasional, tangki dan trafo. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: