SANGATTA – Pengguna bis umum semakin tergerus sejak beberapa tahun terakhir. Pesatnya pertumbuhan jasa transportasi travel menjadi penyebabnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Budi, Pperator Terminal Kilo Meter 3 Sangatta.
“Sudah 7 tahun ini penumpang bis hanya sedikit. Tidak sebanyak dulu. Ya itu karena banyaknya travel baru di Sangatta,” ujarnya.
Tidak hanya travel saja, namun taksi ilegal atau biasa disebut taksi gelap di Sangatta pun semakin menjamur. Pasalnya mereka tidak memiliki legalitas yang jelas. Setidaknya mereka tidak mengganggu langganan penumpang bis umum.
“Kalo taksi gelap kan ilegal. Jadi bukan saingan. Yang penting mereka tidak rebut penumpang dan tidak masuk ke area terminal. Kalau begitu tidak jadi masalah,” jelasnya.
Berkurangnya penumpang menjadi keluhan bagi supir bis. Hal tersebut terbukti dari minimnya keberangkatan armada. Salah seorang supir mengeluhkan kurangnya minat masyarakat menggunakan jasa angkutan bis.
Hal tersebu tentu saja menjadi masalah yang semakin besar untuk pendapatan bis. Dinas Perhubungan (Dishub) berinisiatif memfasilitasi pertemuan supir bis, taksi gelap, dan travel untuk membicarakan perihal tersebut. Namun tidak ada perubahan yang terjadi.
“Sudah pernah difasilitasi untuk pertemuan beberapa tahun lalu. Cuma tetap saja tidak ada perubahan,” ucap budi
Dirinya menganggap semua bergantung pada pilihan masyarakat. Tidak ada yang bisa dipaksa. Jika tidak nyaman menggunakan bis pasti banyak yang menggunakan travel menurutnya.
“Semua terserah mrasyarkat. Mereka penumpangnya, selera mereka mau pilih angkutan yang mana. Toh uang mereka sendiri. Mau fasilitas penuh ya pasti pilih travel. Bisa dijemput di rumah pula,” tuturnya.
Belum selesai masalah travel. Bertambah lagi saingan angkutan liar, beberapa taksi gelap dari luar kota yang semaunya saja mengangkut penumpang dengan harga miring menjadi masalah baru.
“Taksi gelap dari Samarinda atau Balikapapan yang biasa ngantar penumpang itukan, ketika mereka mau pulang lagi biasanya narik penumpang di jalan. Ya mungkin supaya mereka dapat lagi biaya tambahan. Itu juga bikin sepi bis,” keluhnya (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: