BONTANG – Perencanaan pembangunan Rusunawa Berebas Tengah dipastikan tersendat. Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Maksi Dwiyanto mengatakan tidak mulusnya perencanaan akibat adanya diskresi dari pemerintah pusat.
“Masih menunggu, kemarin sudah dimasukkan usulannya tetapi ada diskresi dari pemerintah pusat,” kata Maksi ketika dihubungi redaksi Bontang Post, kemarin (10/2).
Namun demikian rencananya pada bulan April akan ada verifikasi teknis dari tim konsultan Detail Engineering Design (DED) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jadwal ini mundur mengingat tahapan sebelumnya dipatok pada bulan November tahun lalu.
“Verifikasi ini bertujuan untuk melihat dari kesiapan lahan serta penentuan prioritasnya,” papar Maksi.
Proyek Rusunawa ini merupakan program dari pemerintah pusat. Oleh karena itu anggarannya menggunakan APBN. Maksi memprediksi penganggarannya baru bisa dimasukkan pada APBD Perubahan.
Rusunawa itu nantinya akan berlokasi di depan gedung Aini Rasyifa, tepat di samping jembatan. Bangunan tersebut tersebut berdiri di lahan milik Pemkot Bontang seluas 5.334 meter per segi. Nantinya, Rusunawa tersebut berkonsep satu tower yang terbagi sekitar 70 unit kamar. “Tipenya yakni 36,” kata Maksi.
Sebagai informasi wacana pembangun Rusunawa ini telah digaungkan sebelum tahun 2017. Jauh sebelum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini terbentuk.
Terkait diskresi hal ini terjadi karena pemerintah pusat melihat ada pos yang lebih diutamakan. Salah satunya ialah pembangunan asrama santri Hidayatullah yang sebelumnya mengalami musibah kebakaran. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: