BONTANG – Apel gelar pasukan ditujukan untuk mengecek persiapan personil saat Operasi Keselamatan Mahakam tahun 2018. Operasi tersebut bertujuan untuk menekan fatalitas kecelakaan lalu lintas yang dilakukan selama 21 hari di bulan Maret.
Dalam amanat yang dibacakan oleh Waka Polres Bontang, Eko Alamsyah selaku pemimpin Apel Gelar Pasukan mengatakan apel yang digelar untuk mengecek kesiapan personil serta sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.
Lalu lintas, dikatakan dia, merupakan urat nadi perekonomian suatu negara. Oleh sebab itu, pemeliharaan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas) sangatlah penting dalam menunjang kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka Kamseltibcar Lantas merupakan suatu cermin keberhasilan dari pembangunan peradaban modern.
“Polri khususnya Polantas bersama stakeholder dan pemerintah bertanggungjawab untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap UU nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ,” jelas Eko, Kamis (1/3) kemarin.
Data lakalantas sejak tahun 2010 cenderung naik turun. Namun demikian, Kasatlantas Polres Bontang AKP Irawan Setiono mengatakan perubahan sandi dalam Operasi Keselamatan Mahakam tahun 2018 ini dulunya operasi simpatik. Pergantian sandi ini berkaitan dengan perlunya peningkatan keselamatan di jalan raya yang dituangkan dalam kegiatan operasi. Dengan dimulai sejak 5 Maret hingga 25 Maret mendatang ini, disiagakan 47 personil. “Kegiatannya 80 persen merupakan kegiatan preemtif dan preventif atau pencegahan dalam sosialisasi yang lebih digencarkan,” ujarnya.
Sementara untuk kegiatan reprensif atau penegakan hukum hanya 20 persennya. Program dari Polres Bontang, dikatakan Irawan akan meningkatkan terkait penggunaan helm pada anak serta tujuh pelanggaran prioritas. Di antaranya penggunaan helm untuk anak serta kendaraan roda 4 yakni penggunaan safety belt untuk anak, kemudian melebihi batas kecepatan, menggunakan ponsel saat berkendara, melawan arus atau melanggar rambu, mabuk saat berkendara, serta pengendara di bawah umur. “Dalam kurun waktu dua minggu pertama akan melaksanakan sosialisasi seperti di upacara sekolah, di komunitas dengan patroli sambang serta kampanye keselamatan,” beber dia.
Disebutkan bahwa pelanggaran tetap dilakukan penegakan hukum namun tidak dengan rasioner atau razia. Tetapi, jika memang ada pelanggaran tanpa ada razia maka akan ditilang. Memang di bulan ini ada dua operasi yakni Operasi Mantap Praja Mahakam terkait Pilgub dan Operasi Keselamatan Mahakam. Beberapa personil Polres pun ada yang terlibat di Operasi Mantap Praja maupun Operasi Keselamatan Mahakam.
“Memang keselamatan ini dibutuhkan kesadaran dari masyarakat, jika hanya tindakan hukum tanpa kesadaran tujuan dari menekan fatalitas tidak akan tercapai,” ujar dia.
Maka dari itu, apabila masyarakat sudah sadar akan keselamatannya ketika berkendara tentu akan dapat menekan fatalitas kecelakaan di jalan raya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: