Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin bahwa harga bahan pangan pokok terkendali jelang bulan puasa dan perayaan lebaran 2018.
“Insyaallah semua aman,” ujar Enggartiasto di Gedung Utama Kementerian Perdagangan, Jumat (20/4).
Untuk mengendalikan harga beras, pemerintah telah mewajibkan seluruh pedagang menjual beras medium dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) senilai Rp9.450 per kilogram (kg). Kalau pedagang tidak siap untuk menyediakan beras medium sesuai HET, maka Perum Bulog akan membantu dalam menyediakan produknya.
“Kalau ada yang melanggar, sanksinya tinggal panggil polisi. Mereka juga akan susah,” kata Enggartiasto.
Sementara, untuk daging sapi, pemerintah telah menetapkan harga tertinggi untuk daging sapi beku sebesar Rp80 ribu per kilogram (kg).
Seluruh importir daging sapi wajib memasukkan daging sapi dengan kualitas setara paha depan dan karkas dalam impornya untuk dijual ke pasar dengan harga maksimal yang ditetapkan pemerintah.
“Kalau ada importir yang tidak mau, kami coret sebagai importir. Dia tidak boleh impor yang enak-enak saja,” imbuhnya.
Selain itu, ia menyebut impor daging kerbau dari Indonesia juga sudah masuk sebanyak 20 ribu ton dan masih akan masuk lagi sekitar 20 ribu ton hingga 30 ribu ton lagi. Harga daging kerbau beku tersebut dijual maksimal Rp80 ribu per kg.
Sementara, harga daging ayam dan telur ayam cenderung turun.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, per pukul 13.30 siang ini, rata-rata harga beras kualitas medium I di pasar tradisional masih Rp11.850 per kg atau turun 0,48 persen secara harian dan beras kualitas medium II Rp11.600 per kg (turun 1,28 persen).
Kemudian, rata-rata harga daging ayam ras segar Rp33.350 per kg (turun 1,04 persen), telur Rp23.400 per kg (turun 0,85 persen), daging sapi kualitas I Rp118.400 per kg (naik 0,47 persen), dan daging sapi kualitas II Rp109.650 per kg (naik 0,09 persen). (bir/cnn)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post