BONTANG – Usai Idulfitri, para nelayan di wilayah Bontang Lestari sudah bisa menempati rumah khusus nelayan yang dibangun sebanyak 50 unit. Penghunian tersebut dilakukan sambil menunggu proses hibah bansos.
Mengingat waktu penghunian yang tak lama lagi, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni melakukan peninjauan langsung bangunan rumah khusus nelayan. “Hari ini (kemarin, Red) dirapatkan di Balikpapan, alhamdulillah akan segera diresmikan rumah nelayan, Rusunawa Guntung, dan Rusunawa Loktuan, termasuk bantuan asrama putri untuk Pesantres Hidayatullah,” jelas Neni di lokasi rumah khusus nelayan Bontang Lestari, Senin (23/4) kemarin.
Saat melihat perumahan nelayan tersebut, Neni memuji bangunan rumah dengan tipe 36 itu yang dibangun dengan kualitas bagus, juga terdapat fasilitas air dan listrik. Rumah dengan 2 kamar tidur itu memiliki halaman depan dan belakang yang cukup luas. “Ini (rumah nelayan, Red) bagus dan cukup saja untuk para nelayan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Permukiman, Kawasan Perumahan dan Pertanahan (DPKPP) Bontang Maksi Dwiyanto menjelaskan, pihaknya sedang menyiapkan proses hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ke Pemkot Bontang.
“Proses hibah sudah sampai pembahasan di Balikpapan, secara penghunian ada kebijakan dari kementrian. Listrik dan air sudah ada, hanya proses administrasi resmi ada pada wali kota,” bebernya.
Dikatakan Maksi, luas lahan yang digunakan untuk masing-masing rumah 10×20 meter. Luas tersebut sama dengan perumahan Korpri, hanya saja berbeda di tipe bangunan. 50 unit bangunan pun disediakan untuk para nelayan, baik itu nelayan darat, nelayan tangkap, maupun nelayan laut. Pihaknya juga sudah mencatat sebanyak 70 nelayan di wilayah Bontang Lestari. Tetapi yang siap menghuni rumah tersebut hanya 30 nelayan.
“Kami fokus pada nelayan yang tinggal di wilayah Baltim dan Pagung. Rumah ini dihuni sampai 3 tahun secara gratis, sehingga bagi nelayan yang biasanya menyewa, maka uangnya bisa di tabung untuk membangun rumah sendiri,” ungkapnya.
Intinya lanjut Maksi, dengan adanya rumah khusus nelayan, diharapkan nelayan di Bontang lebih sejahtera. Nelayan yang sudah menghuni pun tidak boleh asal membangun bangunan tambahan. Tetapi harus meminta rekomendasi terlebih dahulu ke dinas terkait.
“Kebutuhan listrik dan air nantinya mereka yang akan bayar setiap bulannya, mengenai sampah nanti mereka secara komunal bentuk kelompok. Nanti kalau misalnya mau membangun dapur, minta rekomendasi kami dulu untuk menentukan lokasi mana yang bisa dibangun,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post