TIM sukses (timses) paslon gubernur telah membuat kesepakatan terkait rusaknya beberapa alat peraga kampanye (APK) akibat angin kencang yang terjadi dua hari lalu. Keempat kubu memutuskan melakukan perbaikan dengan kondisi APK yang ada.
Nurdin, timses pasangan calon nomor 1 mengatakan, akan memperbaiki pelat baja ringan yang bengkok imbas dari terjangan angin kencang. Dikatakannya, teknis pengerjaannya nanti akan memanggil orang yang ahli di bidang tersebut. “Pokoknya kami akan perbaiki yang rusak itu,” kata Nurdin ditemui awak media Bontang Post setelah menghadiri rapat dengan Komisioner KPU, Jumat (18/5) kemarin.
Begitu pula dengan tim paslon nomor 2 yang diwakili oleh Ashir Budiono. Ia bersama rekan-rekannya telah menyisir beberapa lokasi setelah kejadian. Bahkan ia menemukan satu spanduk yang telah hilang di area bundaran Bukit Sintuk. “Kami menemukan satu baliho yang hilang ini menjadi wewenang siapa untuk menggantinya?” tanyanya.
Setelah mendapat jawaban dari komisioner KPU bahwa penggantian algaka yang rusak sudah menjadi tanggung jawab tim paslon, ia pun memahami. Ia berjanji akan melakukan perbaikan pada hari ini (19/5).
“Karena ini sudah mendesak akibat perusahaan menelepon komisioner KPU terkait estetika lingkungan, maka kami putuskan besok akan diganti dengan spanduk yang kami cetak sendiri,” ujarnya.
Langkah sama dilakukan oleh tim paslon 3. Heri Kiswanto perwakilan tim paslon 3 sempat melihat APK yang terpasang di kawasan Bontang Lestari telah jatuh ke tanah. Diakuinya, di lokasi tersebut bukan hanya saja APK milik paslon 3 tetapi paslon empat juga dalam keadaannya serupa.
“Sempat hanya ingin memperbaiki algaka milik kami saja. Tetapi ketika saya lihat spanduk paslon empat jatuh juga, saya jadi ingat pak Saleh (tim paslon 4, Red.) jadi saya perbaiki juga,” ujarnya lantas disambut tepuk tangan dari peserta rapat.
Tim paslon empat memiliki persepsi yang sedikit unik. Menurutnya, mengingat algaka sudah diserahkan maka sepenuhnya menjadi milik paslon, maka perwakilan tim paslon empat mempunyai inisiatif untuk menjual bekas pelat baja yang tidak dipakai untuk mencetak algaka yang rusak.
Sayangnya langkah ini tidak diperkenankan oleh komisioner KPU yang beranggapan pelat baja itu termasuk dalam aset negara. Sehingga tidak bisa untuk dijual serta merta oleh tim paslon.
M Saleh perwakilan dari tim paslon empat lantas meminta titik-titik kerusakan sehingga dapat dipetakan berapa total perbaikannya. “Kerusakan ini disebabkan karena alam, jadi kami maklum akan hal itu,” ujarnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post