Pencak Silat Bontang Terkendala Dana

BONTANG – Tiga bulan lagi, pekan olahraga pelajar provinsi (Popprov) Kaltim akan dilaksanakan di Samarinda. Mempetnya waktu tak membuat beberapa pengurus cabang olahraga (cabor) bersiap diri. Salah satunya pencak silat, hingga kini tim yang bakal dikirim di ajang tersebut belum dapat dipastikan.

Pengurus Bidang Bina Prestasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bontang Maulana Akbar mengatakan, seleksi paling lambat dilaksanakan Agustus nanti. Penyebabnya belum adanya dana yang dipakai oleh pengurus cabor untuk menghelat tahapan itu.

“Ini menunggu dana cair, paling lambat Agustus,” kata Maulana saat ditemui Bontang Post di tempat latihan atlet pencak silat, Selasa (5/6) kemarin.

Nantinya, IPSI Bontang akan memakai dana pembinaan untuk persiapan popprov. Hal ini telah dikoordinasikan dengan KONI Bontang terkait penggunaan anggaran tersebut. Hasilnya, KONI Bontang menyetujui apabila situasinya mendasak.

Sebelumnya, IPSI Bontang juga telah menanyakan Dinas Pemuda, Olahraga, dan pariwisata (Disporapar) Bontang terkait dana untuk popprov. Sayangnya, ia tak mendengar kabar baik mengingat Pemkot hanya menganggarkan untuk keberangkatan saja. “Kata pihak Disporapar masih mencarikan dana karena pos anggarannya tidak ada,” ujarnya.

Teknisnya nanti IPSI Bontang akan membuka selebar-lebarnya pintu seleksi. Tak ada batasan jumlah yang diatur untuk tiap sekolah yang bakal mengirimkan atlet pencak silat terbaiknya.

“Ini seleksi sekolah, tapi secara otomatis calon peserta pasti membawa masing-masing bendera perguruannya,” tuturnya.

Diketahui, terdapat tujuh perguruan silat yang ada di Kota Taman. Ia berharap dengan banyaknya perguruan tersebut bibit pencarian atlet berbakat semakin mudah.

Belum dapat dipastikan kuota pesilat yang bertarung di popprov. Namun, ke depan para atlet yang lolos seleksi akan bermain di kelas A hingga I kategori fighter putra, sementara untuk putri hanya bermain di kelas A hingga F saja.

Sedangkan untuk kategori seni, tim Bontang bakal ikut di semua nomor mulai dari tunggal, ganda, maupun beregu. Baik sektor putra maupun putri. (ak)