BONTANG – PT Pertamina kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai Minggu (1/7) lalu. Kenaikkan harga ini telah disiapkan Pertamina sejak mudik Lebaran lalu. Kenaikkan harga ini berlaku di 35 provinsi di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.
Sejatinya, kenaikkan harga BBM sudah terjadi pada Februari lalu, untuk bahan bakar nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
Kali ini, BBM yang naik adalah jenis Pertamax Series dan Dex Series dengan angka bervariasi di setiap daerah di Indonesia. Region Manager Communication and CSR Kalimantan menjelaskan, kenaikan BBM di wilayah Kalimantan berkisar antara Rp 800 sampai dengan Rp 950 per liternya. “Hal itu dampak dari kenaikan minyak mentah dunia yang terus merangkak naik. Saat ini, harga minyak dunia sudah mencapai 75 dolar per barel,” jelas Yudi Nugraha, Senin (2/7) kemarin.
Dijelaskan dia, bahan baku BBM adalah minyak mentah. Tentunya, lanjut Yudi, ketika harga minyak mentah naik, maka akan berdampak pada kenaikan harga BBM. “Dan patut diketahui saat ini Indonesia merupakan negara pengimpor minyak karena tidak seimbangnya antara supply dan demand, dan kecenderungan permintaan meningkat karena pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya.
Yudi menambahkan, penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Dexlite dan Pertamina Dex tersebut dilakukan Pertamina sebagai badan usaha. Dengan mengacu pada Permen ESDM Nomor 34 tahun 2018 Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.
Di wilayah Kalimantan, Yudi menyampaikan Pertamina menetapkan harga Pertamax Rp 9.700 per liter. Sedangkan untuk Dex Series, ditetapkan harga Pertamina Dex Rp 10.750 per liter, dan Dexlite Rp 9.200 per liter. Sementara BBM subsidi seperti Solar dan Premium serta BBM jenis Pertalite dan Solar non subsidi besaran harganya tetap, tanpa ada kenaikan.
“Penyesuaian harga ini juga dalam rangka Pertamina tetap bisa bertahan untuk menyediakan BBM dengan pasokan yang cukup, sesuai kebutuhan secara terus menerus. Sehingga tidak mengganggu konsumen dalam beraktivitas sehari-hari,” tambahnya.
Selain itu, Pertamina juga mengapresiasi masyarakat yang setia menggunakan BBM berkualitas, ramah lingkungan, dan sesuai dengan spesifikasi kendaraannya. Pertamina meyakini pelanggan yang sudah pernah menggunakan BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan masa kini akan tetap bertahan menggunakan BBM berkualitas, guna menjaga performa dan kualitas dari mesin kendaraan.
“Di kota besar khususnya di Pulau Jawa, kompetitor Pertamina telah terlebih dahulu melakukan penyesuaian harga dan perubahan harga BBM Pertamax dan Dex Series, masih lebih kompetitif. Kami senantiasa memberikan BBM dengan kualitas dan harga terbaik bagi konsumen setia Pertamina,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu penjual BBM eceran di Bontang, Salihu mengatakan, pihaknya harus menaikkan harga jual Pertamax yang dijual secara eceran. Dari harga sebelumnya Rp 10 ribu per liter atau per botol, kini menjadi Rp 12 ribu per botol. “Harganya sudah naik di SPBU, maka kami naikkan juga harga jual ecerannya,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post