SAMARINDA – Tren orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Tepian terus meningkat. Untuk tahun 2016 saja jumlah ODHA ada sekira 330 kasus, tahun 2017 jumlah ODHA mencapai sekira 380, sedangkan untuk tahun 2018 yang sedang berjalan, jumlah penderita HIV/AIDS tercatat sudah mencapai 387. (selengkapnya lihat grafis).
Angka penularan penyakit mematikan ini ternyata didominasi oleh kaum transmisi seksual yang mana kerap melakukan perilaku seks menyimpang. Apalagi jika kegiatan tersebut dilakukan tidak diiringi dengan pemakaian alat pengaman.
Pengelola Program Kesekretariatan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Samarinda, M Basuki mengakui, untuk di Samarinda sendiri tren tersebut memang terbilang tinggi. Karena warga Kota Tepian banyak yang bergaya hidup bebas.
“Dari trennya saja bisa kita lihat jika ODHA mengalami peningkatan. Bisa kita lihat dari data kalau kaum transmisi seksual angkanya terus meningkat,” kata dia, belum lama ini.
Untuk tahun 2016 saja, jumlah ODHA dikarenakan transmisi seksual tercatat ada 306 dan untuk tahun 2017 jumlahnya mencapai 360. Kendati demikian, secara keseluruhan dia menyebut, data tersebut hanya merupakan jumlah kasus yang tercatat di rumah sakit daerah.
Apabila ODHA tidak melakukan pengobatan ke rumah sakit maka keberadaannya tidak akan diketahui. Dengan kata lain, masih banyak ODHA yang berada di luar jangkauan pemerintah karena tidak tercacat dalam data base rumah sakit daerah.
“Soalnya kalau di lapangan itu kesulitannya kami tidak bisa mendapatkan data yang lengkap. Kami juga tidak akan mengetahui keberadaan ODHA apabila mereka tidak melaporkan dirinya seperti berobat ke rumah sakit,” tutur Basuki.
Sampai saat ini, data ODHA yang meninggal di rumah sakit ada sekira 390 orang. Data yang ada tersebut tidak termasuk dengan jumlah ODHA yang meninggal di rumahnya. Kebanyakan para ODHA yang meninggal ini datang ke rumah sakit dalam keadaan sakit parah.
“Karena menurut teori kemungkinan meninggalnya para ODHA lebih dikarenakan penyakit-penyakit yang mengikutinya. Seperti TBC dan diare. Jadi kondisi badan sudah lemah, dengan adanya HIV/AIDS tersebut turut serta menggerogoti badan ODHA,” ungkap Basuki.
Terpisah, Staf Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan Bagian HIV/AIDS Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Rika Wati menjelaskan, tren perilaku seks menyimpang ini terbilang berbahaya. Sebab kebanyakan kasus di lapangan yang ditemui pihaknya, para transmisi seksual ini tidak lagi merasa risih dengan perilaku tersebut. Kini mereka merasa nyaman dan menganggap hal tersebut merupakan kodratnya.
“Yang jadi permasalahann sekarang kan para LSL (lelaki suka lelaki, Red.) ini tentunya harus melanjutkan hidup. Mereka mungkin akan menikahi wanita untuk melanjutkan keturunan, namun hal itu tidak merubah sifat dasar naluriahnya yang masih menginginkan seorang lelaki. Sehingga, jika terjangkit ia akan membawa penyakit tersebut pulang ke rumah,” beber Rika.
Belum lagi perilaku para suami yang suka jajan di luar, imbuhnya. Ketika mereka terkena penyakit tersebut dan pulang ke rumah maka secara tidak langsung akan menularkan penyakit mematikan itu kepada istrinya.
“Kalau istrinya mengandung, maka kemungkinan besar anaknya juga akan terkena imbasnya. Sehingga seolah-olah lingkaran ini tidak akan pernah selesai. Jumlah ODHA terus bertambah,” pungkasnya. (*/dev)
DATA KASUS HIV/AIDS DI SAMARINDA
Angka Kasus HIV/AIDS
Tahun HIV AIDS Jumlah
2016 136 194 330
2017 199 181 380
2018 91 62 153
Total 426 437 863
Kasus Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun Laki-laki Perempuan
2016 227 103
2017 253 127
2018 98 55
Total 578 285
Kasus Berdasarkan Usia
Tahun <15 15-24 25-34 35-45 >45 Jumlah
2016 12 59 137 86 36 330
2017 12 71 155 85 57 380
2018 6 22 62 38 25 153
Total 30 152 354 209 118 863
Kasus Berdasarkan Pekerjaan
Tahun PNS TNI/POLRI IRT Pelajar Swasta Tak Kerja dll
2016 13 17 59 9 170 62
2017 25 3 89 4 170 89
2018 3 0 43 4 52 51
Kasus Berdasarkan Faktor Risiko
Tahun Alat Suntik Transisi Seksual Transisi Lain-lain
2016 12 306 11 1
2017 7 360 11 2
2018 1 144 5 3
Kasus Berdasarkan Kelompok Risiko
Tahun Narkoba Pekerja Seks Pelanggan Seks Homoseksual
2016 12 18 230 70
2017 7 21 250 102
2018 1 4 103 45
Sumber Data: KPA Samarinda
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post