SANGATTA – SMKN 2 Sangatta Utara punya fasilitas baru. Bridge Simulator namanya. Alat ini merupakan simulator anjungan kapal, di mana seluruh sistem kerja dan kelengkapan dibuat menyerupai seperti kondisi di atas kapal aslinya. Simulator ini digunakan oleh taruna jurusan Nautika, sebagai pemantapan sebelum melaksanakan praktek laut. Istimewanya, alat canggih ini merupakan “hadiah” dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim karena SMKN 2 Sangatta Utara dinilai kerap berprestasi.
Kabid Pembinaan SMK Disdik Kaltim, Deslan Nispayani menyebut, SMK ini dipilih lantaran dianggap sekolah unggulan. Nama SMKN 2 ini sudah tercatat baik di tingkat provinsi. Apalagi prestasinya hingga internasional. Wajar, para siswanya sudah menyebar hingga ke beberapa negara.
“SMK ini dipilih karena unggulan. Kami tetap pertahankan. Prestasinya banyak. Sekolahnya baik. Apalagi kami fokus juga pada SMK. Bahkan kami berikan bantuan asrama juga. Karena layak dapat,” jelas Deslan.
SMKN 2 Sangatta Utara ini termasuk beruntung. Sebab, harga Bridge Simulator yang diberikan sekira Rp 4 miliar. Namun menurut Deslan, harga tersebut tak ada artinya jika dibandingkan dengan prestasi sekolah tersebut. Ia berharap dengan kehadiran alat ini, dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan dapat bersaing, terutama di dunia kerja nantinya. “Satu tujuan kami, dapat menjadi siswa yang luar biasa. Dapat bersaing dengan luar daerah,” katanya.
Kepala Sekolah SMKN2 Sangatta Utara, Taufiq Hidayat menuturkan berkat bantuan alat canggih ini, Kabupaten Kutim siap mencetak pelaut-pelaut handal tanah air. “Kami siap mencetak pelaut atau sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi nasional dan internasional. Jadi jika mau sekolah tentang pelayaran, di sini saja, tak perlu jauh-jauh,” kata Taufiq.
Taufiq menjelaskan, ruangan Bridge Simulator didesain laiknya ruang kemudi kapal dengan ruangan yang cukup besar. Dalam ruangan tersebut terdapat sejumlah alat yang juga terdapat ruang kemudi kapal. Di ruangan ini para siswa akan mendapat pembelajaran langsung tentang navigasi kapal juga pengoperasiannya.
Para calon perwira muda ini dibekali dengan dasar ilmu kepelautan selama tiga tahun, ditambah dengan praktik kerja selama satu tahun. Lulusannya akan mendapatkan Sertifikat Ahli Nautika Tingkat IV, atau Certificate of Competency Class 4 yang diakui dunia internasional. “Intinya, alat ini belajar tentang simulasi kapal di lautan. Mengetahui keadaan laut, kedalaman, gelombang, dan lainnya,” katanya.
Wakil Bupati Kasmidi Bulang yang meresmikan peralatan simulasi pelayaran tersebut meminta kepada siswa untuk memanfaatkan sebaik mungkin alat tersebut. Dirinya mendoakan, agar semua siswa menjadi pelaut handal dan tentunya mengharumkan nama baik sekolah dan daerah. “Kita layak bersyukur dan bangga lantaran memiliki sekolah SMK yang luar biasa. Sering kita mendengar prestasi yang diraih sekolah maupun siswa,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post