BONTANG – Untuk memenuhi hak para disabilitas Bontang, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memberikan kesempatan mereka untuk bekerja sebagai honorer. Kesempatan tersebut diberikan jika ada penerimaan pegawai honorer Bontang dengan peluang satu persen.
“Sesuai amanah undang-undang, setiap penerimaan pegawai harus ada satu persen untuk difabel. Malah kalau bisa bunda inginnya dua persen,” jelas Neni beberapa waktu lalu.
Kata dia, semua itu sudah diatur dalam undang-undang. Oleh karenanya, para penyandang disabilitas diminta tetap semangat belajar. Baik itu ilmu umum atau keterampilan. “Apalagi bagi yang bisa berprestasi bakal diberikan penghargaan,” ujarnya.
Neni juga komitmen untuk meningkatkan fasilitas berupa sarana dan prasarana belajar para Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Apalagi, salah satu guru mereka meminta mobil bekas milik Pemkot Bontang disumbangkan untuk menjadi bahan praktek bagi anak-anak difabel. “Nanti akan diberikan mobil rusak, supaya anak-anak bisa berlatih. Kendaraan apa saja bisa, kalau ada bis juga nanti bunda berikan,” katanya.
Salah satu orang tua ABK, Heri mengatakan, ABK yang sekolah di SLB kurang berminat pada pelajaran umum. Mereka lebih senang praktik langsung. Sehingga jika ada kendaraan yang sudah tidak terpakai milik Pemkot Bontang, bisa disumbangkan ke SLB untuk praktik.
Sebab kata dia, ketika para ABK lulus sekolah, mereka tak lagi memiliki kegiatan. Sementara jika punya keterampilan, diharapkan bisa digunakan usai keluar sekolah. “Minimal supaya mereka ada kegiatan, tidak merasa jenuh. Kalau ada hasilnya ya Alhamdulillah,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post