Mengenal Toni Suhartono, Ketua RT 29 Baru di Kelurahan Api-Api
Warga kembali menginginkan Toni Suhartono maju di pencalonan Ketua RT. Hal ini terbukti berhasil. Toni kembali meminpin RT 29 Kelurahan Api-Api, setelah satu periode sebelumnya vakum.
Veri Sakal, Bontang
Toni Suhartono merupakan pria asli kelahiran Nganjuk, Jawa Timur yang kini menjabat sebagai Ketua RT 29 Kelurahan Api-Api. Terpilih dengan perolehan suara terbanyak mengumpulkan 89 suara dari tiga calon kala itu. Namun jabatan yang bergelut dengan warga ini bukan hal baru baginya. Pasalnya, sebelumnya Ia pernah menjabat ketua RT selama tiga periode tepatnya sejak 2006 silam.
“Sebelumnya, saya pun merupakan ketua RT di sini. Namun di periode lalu saja saya tidak maju karena menginginkan regenerasi baru agar berharap semua dapat merasakan,” ujarnya, Minggu (12/2) kemarin.
Sebenarnya di periode ini ia tidak menginginkan maju menjadi calon ketua RT, namun karena dukungan warga ia pun akhirnya bersedia untuk maju. Bahkan, antusias warga kepadanya bisa dilihat dari proses penjaringan karena sudah unggul suara sebagai calon ketua RT yang akan dipilih. Menurutnya, terpilihnya ia menjadi ketua RT karena walaupun ia sibuk, sang istri pun bisa diandalkan untuk bisa menanganinya.
“Sebenarnya saya menyuruh istri saya untuk maju karena sama saja berarti saya juga, namun dari bapak-bapak di sini tidak mau, akhirnya saya lah yang maju,” jelasnya.
Terpilihnya ia menjadi ketua RT, dia mengaku sangat berharap adanya Program Dua Ratus Juta (Produta). Sebab bila program itu dapat berjalan, ia bisa merencanakan sesuatu dengan dana tersebut dalam mensejahterakan warga. Baik itu infrastruktur ataupun meningkatkan perekonomian warga melalui pinjaman bergulir.
“Semoga saja Produta bisa berjalan, karena sudah ada ancang-ancang saya untuk warga bila itu terealisasi,” katanya.
Pria yang memiliki dua anak ini memaparkan, dengan menjabat kembali sebagai ketua RT adapun keluhan warga yang sampai kepadanya sampai saat ini. Yakni banyaknya rumah baru yang tidak memiliki nomor. Tentunya menyulitkan seseorang bila mencari alamat. Ini dikarenakan wilayahnya mulai dipadati perumahan-perumahan baru. Saat ini sepengetahuannya sudah ada sekitar 150 rumah baru yang belum memiliki nomor rumah.
“Sebenarnya saya menginginkan pemekaran wilayah di RT kami, karena jumlah KK-nya sudah mencapai 200,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post