BONTANG – Masjid yang bakal menjadi salah satu ikon Bontang sebagai Kota Maritim masih dalam tahap pralelang. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang menyebut pihaknya masih menyusun dokumen perencanaan karena ada sedikit revisi.
“Ini revisi internal saja dari Dinas PUPRK Bontang,” jelas Kepala Dinas PUPRK Bontang Tavip Nugroho, Rabu (13/3).
Revisi dokumen perencanaan, kata Tavip, karena ada ornamen baru yang menjadi masukan-masukan untuk pembangunan masjid terapung. Pihaknya, meminta tim teknis agar proses revisi tidak terlalu lama.
“Tetapi memang bagusnya kalau ada masukan dari awal, supaya tidak diundur lagi saat sudah masuk lelang (adendum),” ujarnya.
Dalam proses pra-lelang ini, Tavip menjelaskan, sedang membahas bersama pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP). Tujuannya untuk menyamakan persepsi bersama pihak ULP sebelum barang itu dijual.
“Namanya warung (ULP) harus tahu dulu dagangannya (item lelang) apa. Supaya pas dilelang, ada yang nego sudah bisa jawab,” bebernya.
Kalau pihak ULP sudah merasa mengerti dan percaya diri untuk di-launching, masuk lelang. Minimal, lanjut Tavip, jika ada pertanyaan ringan pihak ULP sudah paham. Tetapi kalau menjurus ke pertanyaan teknis, pihak Dinas PUPRK Bontang siap diundang lagi.
“Saya minta tim teknis supaya minggu ini sudah bisa masuk lelang. Jangan molor-molor terus,” ungkap Tavip.
Masjid terapung bakal dibangun di wilayah Selambai Loktuan. Masjid tersebut membutuhkan sekira1.000 tiang pancang. Anggaran Rp 35 miliar pun sudah dialokasikan pada APBD 2019. Lokasi Selambai dinilai strategis, mengingat dekat dengan gerbang utama ekonomi Bontang yakni Pelabuhan Umum Loktuan. (mga/dwi/k16/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post