Tiap Petak Diberi Pembagi, Cegah Pemakaian Berlebih
SANGATTA – Masalah listrik di Pasar Induk Sangatta (PIS) yang padam sejak sebulan terakhir akhirnya mendapat kejelasan. Dalam Rapat Koordinasi yang digelar, Senin (20/2) kemarin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperndag) Kutai Timur (Kutim) Edward Azran mengatakan, dalam waktu beberapa hari kedepan, pihaknya akan segera menghidupkan kembali listrik yang sangat dibutuhkan pedagang.
“Insyaa Allah satu atau dua hari itu masalah listrik ini akan selesai. Karena, kalau dibayar tunggakan beban listrik itu maka masalahnya akan hilang,” kata Edward.
Dia menerangkan ada beberapa permasalahan yang menyebabkan listrik di PIS padam. Pertama, karena masalah subsidi yang dialokasikan pemerintah terkena imbas pemangkasan diakhir tahun akibat defisit anggaran. Sehingga, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Disperindag tidak dapat mengalokasikan anggaran operasional untuk listrik di PIS.
“Jadi listrik pasar itu masalahnya pada subsidinya. Kan subsidi tidak bisa dilakukan karena anggaran terpangkas. Sehingga mengganggu jadwal pembayaran listrik. Makanya, kami lagi usahakan mencarikan talangan dana untuk membayar beban tunggakan listrik. Karena setiap hari biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian sebesar Rp 1,5 juta,” jelasnya.
Masalah lain, kata Edward, karena beban pemakaian listrik oleh pedagang yang tidak terkontrol. Sehingga listrik yang masuk di PIS langsung terhubung dengan 136 kios pedangang. Akibatnya, pemakaian tidak berimbang dengan kemampuan daya yang dimiliki.
“Artinya ada yang menggunakan banyak, ada yang sedikit. Akhirnya listrik jadi jebol. Makanya ke depan akan kami batasi dengan memasang MCB (Main Circuit Breaker) pada setiap petak pasar. Sehingga pemakaiannya bisa lebih terkontrol,” ujar Edward.
Dia juga berharap, pemerintah dapat menambah dana subsidi untuk kebutuhan listrik pasar. Sebab, tahun ini yang disetujui hanya Rp 1,2 miliar. Sementara yang dibutuhkan untuk subsidi listrik selama satu tahun berkisar antara Rp 2 hingga Rp 3 miliar pertahun.
“Sekaligus ini jadi pelajaran bagi pemerintah, untuk pasar-pasar lain di kecamatan. Sehingga, persoalan terkait listrik tidak muncul lagi,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kutim Ismunandar berharap agar persoalan terkait masalah listrik di PIS dapat segera diatasi. Sehingga baik pedagang maupun masyarakat yang berkunjung di pasar tersebut merasa nyaman.
“Yah bukan masalah itu saja. Yang lain juga perlu diperhatikan. Termasuk masalah kebersihan, dan lainnya. Karena pemerintah berkomitmen untuk selalu meramaikan pasar itu,” pesan Ismu.
Sebelumnya, sejumlah pedagang di PIS Jalan Ilham Maulana mengeluh, lantaran listrik yang terus padam sejak sebulan terakhir. Akibatnya, omset yang diterima pedagang terus menurun. Selain itu, pedagang juga merugi hingga jutaan rupiah. Lantaran, banyak barang dagangannya yang rusak akibat tidak dapat disimpan dalam lemari pendingin. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post