BONTANG – Rencana pengkajian pemindahan lokasi pembangunan kilang minyak di Bontang dilontarkan oleh Pertamina. Namun, alasan pemindahan yakni kedekatan infrastruktur pelabuhan dipandang kurang tepat dan mudah terbantahkan.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin mengatakan satu lokasi yang diajukan Pemkot Bontang mengenai lokasi pembangunan kilang ialah lahan milik Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Area ini sekarang digunakan Badak LNG. Luasnya sekira 450 hektare. Di lokasi itu justru telah dilengkapi dengan pelabuhan khusus.
“Bontang itu paling kondusif. Alasan itu dibuat saja dan sebatas isu. Kami yakin pasti penunjukkan tetap di Bontang. Kalau memakai PT Badak NGL justru sudah lengkap. Ada pelabuhan dan bandara. Lahan juga tidak perlu beli,” kata Amiruddin.
Sementara untuk di lokasi kedua, di Bontang Lestari, memungkinkan untuk pembuatan pelabuhan khusus. Beberapa perusahaan lain di kawasan sama, pabrik crude palm oil (CPO) dan PLTU Teluk Kadere sedang menyiapkan infrasruktur itu.
Opsi ini dapat dipilih jika lahan milik LMAN dirasa kurang. Seribu hektare pun disiapkan. Termasuk 60 hektare aset Pemkot Bontang yakni eks lapangan terbang layang. Jika dipilih maka pemkot akan membicarakan kepada DPRD Bontang untuk melepas aset tersebut.
“Bontang Lestari pun status lahannya clear. Tinggal urusan negoisasi dengan masyarakat, itu belum,” ucapnya.
Pemkot Bontang telah merampungkan revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Semangat pembahasannya dalam rangka mengakomodasi pembangunan kilang minyak. Optimistis penunjukkan Bontang masih kuat lantaran regulasi yang mengaturnya belum direvisi.
Baca Juga: Kilang Bontang Diwacanakan Pindah, Pemkot Bentuk Tim Percepatan
“Tertuang dalam Perpres nomor 56 tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional,” pungkas mantan pejabat yang sebelumnya duduk sebagai kepala ULP Bontang ini. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post