bontangpost.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan penemuan cadangan gas “raksasa” di Wilayah Kerja (WK) atau Blok North Ganal, Kalimantan Timur oleh Eni berpotensi meningkatkan kapasitas operasi fasilitas pengolahan gas alam cair (LNG) Bontang.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, produksi gas Eni di WK North Ganal nantinya akan diintegrasikan dengan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) dan produksi dari Lapangan Jangkrik. Adapun pasokan gas dari lapangan-lapangan tersebut selanjutnya akan dialirkan menuju Kilang LNG Bontang.
Menurut Dwi, saat ini terdapat dua train yang beroperasi di Kilang Bontang. Adapun apabila proyek gas di hulu jalan, maka akan ada tambahan lima train yang beroperasi di Kilang LNG Bontang.
“Sekarang kan Bontang jalan dua, targetnya sekarang masih kasar akan dijalankan lima, yang ketiga siap untuk jalan, dua sisanya menunggu satu tahun lagi untuk jalan,” kata Dwi ditemui di Gedung Kementerian ESDM.
Sebelumnya, dalam keterangan resminya, Eni mengumumkan adanya penemuan cadangan gas signifikan dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Blok North Ganal. Berlokasi sekitar 85 kilometer dari lepas pantai Kalimantan Timur, Indonesia.
Perkiraan awal menunjukkan total struktur yang ditemukan bervolume 5 triliun kaki kubik (TCF) gas dengan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 Mbbls.
Sumur Geng North-1 dibor hingga kedalaman 5.025 meter pada kedalaman air 1.947 meter, melalui kolom gas setebal sekitar 50 meter di reservoir batu pasir Miosen dengan sifat petrofisika yang sangat baik.
Adapun, uji produksi sumur (DST) telah berhasil dilakukan untuk penilaian menyeluruh atas penemuan gas, meskipun dibatasi oleh fasilitas pengujian, uji produksi ini memungkinkan untuk memperkirakan kapasitas sumur hingga 80-100 MMSCFD dan sekitar 5-6 kbbld kondensat.
Menurut Eni, penemuan ini menegaskan efektivitas strategi perusahaan yang bertujuan menciptakan nilai melalui pengetahuan mendalam tentang permainan geologi dan penerapan teknologi geofisika canggih.
“Kampanye eksplorasi yang sedang berlangsung, serta akuisisi baru-baru ini, sejalan dengan strategi transisi energi Eni yang secara progresif mengubah komposisi portofolionya ke arah gas dan LNG, dengan target 60% pada tahun 2030, dan meningkatkan portofolio ekuitas LNG-nya. Indonesia, dan Asia Tenggara pada umumnya, memainkan peran yang relevan dalam strategi ini,” tulis manajemen.
Berkat lokasi dan ukurannya yang signifikan, penemuan ini berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan pusat produksi baru, di bagian utara Cekungan Kutai, yang akan terhubung dengan fasilitas LNG Bontang di pesisir Kalimantan Timur.
Eni memperkirakan selain Geng North, lebih dari 5 TCF gas terdapat pada penemuan yang belum dikembangkan di wilayah yang diteliti. Sementara potensi eksplorasi multi-Tcf yang signifikan sedang dalam tahap pematangan melalui studi yang sedang berlangsung.
Penemuan Geng North berdekatan dengan wilayah Indonesia Deepwater Development (IDD) yang mencakup beberapa penemuan yang berlokasi di blok Rapak dan Ganal, dimana Eni baru-baru ini mengumumkan akuisisi saham Chevron, meningkatkan hak partisipasinya dan mengakuisisi kepemilikan operator.
“Sinergi yang signifikan antara kedua wilayah tersebut direncanakan dalam hal opsi pengembangan gas. Akuisisi ini juga memberikan peluang untuk mempercepat pengembangan proyek gas Gendalo dan Gandang (cadangan gas sekitar 2 TCF) melalui fasilitas Jangkrik yang dioperasikan Eni,” kata perusahaan.
Penemuan Geng North terjadi tak lama setelah pengumuman perjanjian Eni untuk mengakuisisi Neptune Energy, yang penyelesaiannya akan semakin memperkuat posisi Eni di Blok North Ganal.
Eni North Ganal Limited, yang memegang 50,22% hak partisipasi, mengoperasikan Blok tersebut, dengan Neptune Energy North Ganal BV dan Agra Energi I Pte Ltd sebagai mitra, masing-masing memegang 38,04% dan 11,74% sisanya.
Eni telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2001 dan saat ini memiliki portofolio aset yang besar dalam tahap eksplorasi, pengembangan, dan produksi dengan produksi ekuitas saat ini sekitar 80.000 barel setara minyak per hari dari lapangan Jangkrik dan Merakes di Kalimantan Timur. (cnbc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post