BONTANG – Perasaan gembira dirasakan Arniwati saat dokter memasuki ruangan tempat dia dirawat. Saat itu, disampaikan dia telah sembuh dari Covid-19, Sabtu (4/3/2020). Mendengar itu, perempuan tersebut langsung bergegas mempersiapkan barangnya untuk kembali ke rumah. Bagaimana tidak, sejak dinyatakan positif terjangkit virus korona, dia harus menginap di RSUD Taman Husada Bontang.
Namun dia menceritakan, selama 15 hari diisolasi di rumah sakit, dia tidak merasakan seperti diisolasi yang dipikirkan oleh kebanyakan orang. Selama dirawat, ia didampingi tim medis yang begitu perhatian terhadapnya. Dengan memberikan semangat agar cepat sembuh, dan didukung oleh kebutuhan obat setiap sore yang dapat menambah imun tubuh, hingga mengajak untuk berolahraga. Sehingga selama dirawat kondisinya dinyatakan stabil. Walaupun sempat mengalami HB rendah, akan tetapi itu tidak terlalu pengaruh atas kondisinya.
“Dokter dan perawatnya selalu meyakinkan saya bisa sembuh, sehingga saya bersemangat,” ucapnya.
Walaupun harus berpisah dengan keluarga, dia tetap merasa dekat lantaran masih bisa berkomunikasi tatap muka melaui layanan video call salah satu aplikasi. Tidak hanya itu, dukungan juga mengalir dari keluarga, sahabat, teman kerja, hingga masyarakat yang mengirimkan doa hingga pesan-pesan penyemangat melaui pesan singkat maupun media sosial.
“Terima kasih juga untuk Bunda (Neni Moerniaeni) dan Pemerintah kota yang selalu memperhatikan kami,” katanya.
Dia mengakui, tak sedikit pun merasakan bahwa dirinya akan terjangkit virus ini. Sebab selama pulang dari pertemuan di Jakarta 12 Maret lalu, dia tidak merasakan keluhan layaknya orang terjangkit Covid-19. Dia masih berkomunikasi seperti biasa dengan keluarga di rumah bahkan sempat bekerja. Namun ketika salah satu pasien di Kukar dinyatakan positif, dia pun diminta untuk memeriksakan diri di rumah sakit plat merah.
Dari hasil pemeriksaan, dia harus menjalani perawatan selama tiga hari dengan asupan tiga kantong darah.
“Sudah disuruh pulang oleh dokternya, tapi sorenya saya dinyatakan positif,” ucapnya.
Mendengar kabar dari pemerintah yang menyatakan kluster KPU positif, dia sudah menerimanya dengan lapang dada. Bahwa semua itu adalah garis yang ditentukan oleh Allah.
“Sempat berpikir kenapa saya (yang terjangkit),” ujarnya.
Namun dia bersyukur, meski dia dinyatakan positif tetapi tidak untuk teman kerjanya sebanyak 4 orang. Empat orang anggota keluarga di rumah pun dinyatakan negatif.
“Termasuk Pak Antoni yang dinyatakan negatif,” ujarnya.
Dia pun berharap, tidak ada lagi orang yang menderita penyakit Covid-19 ini. Sebab itu masyarakat dituntut tetap menjalankan imbauan dari pemerintah untuk physical distancing, dan menjaga kesehatan.
“Sudah cukup saya saja,” katanya.
Sementara itu, Antoni Lamini menerangkan, ia juga mendapatkan perhatian yang baik oleh tim medis saat dirawat. Walaupun dalam pekerjaannya, tim medis itu harus dibalut baju maupun masker yang membuatnya tidak nyaman.
“Saya mendoakan agar tim medis diberikan pahala yang banyak,” pintanya.
Sama halnya dengan teman kerjanya itu, dia tidak menderita keluhan apa pun hingga akhirnya dia dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP).
“Saya ingin memberikan edukasi,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Taman Husada Bontang I Gusti Made Suardika mengatakan, pasien telah menjalani dua kali uji swab dan dinyatakan negatif.
“Sudah dua kali (hasil negatif) berarti sembuh,” ucapnya. (zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post