bontangpost.id – Dalam batang tubuh APBD Bontang 2021 yang diketok, Rabu (24/11/2020) lalu, ditetapkan soal pengalokasian anggaran untuk mobil kepala dinas atau pejabat eselon II. Serta kendaraan operasional OPD.
Ini menuai pertanyaan, mengingat APBD murni Bontang 2021 menyusut jadi Rp 1,2 triliun ketimbang di APBD murni 2020 Rp 1,6 triliun. Ada hal-hal mendesak perlu didanai di tengah pandemi, ketimbang pengadaan kendaraan.
Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menjelaskan, pengadaan mobil dinas pejabat eselon dimaksud hanya untuk Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang. Penganggaran ini pun dinilai masih wajar dan tidak berlebihan.
Pasalnya, sejak dilantik 29 Juni 2020 lalu, Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti tak punya kendaraan dinas sendiri. Walhasil, ia masih menumpang sekretaris DPK Bontang hingga kini. Spesifikasi mobil dinas pun terbilang sederhana.
“Kan sampai sekarang masih ikut kendaraannya sekretaris. Makanya kami anggarkan kendaraannya,” terang Andi Faizal.
Lanjutnya, mobil operasional SKPD yang dimaksud ialah armada pemadam kebakaran untuk Dinas Penyelamatan dan Kebakaran (Disdamkartan) Bontang. “Ini untuk tambahan armada mereka,” ujar politikus Golkar ini.
Kata Andi Faizal, kendati menyusut, ia optimis seluruh program pemerintah tetap berjalan baik. Kesehatan dan pendidikan masih menjadi prioritas dalam APBD 2021. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post