bontangpost.id – Pencarian terhadap pemancing yang hilang pada hari ketiga, Selasa (12/1) terkendala cuaca. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Basarnas Kutim terpaksa menghentikan penyisiran lebih awal.
“Cuaca tidak bersahabat, demi keselamatan bersama, pencarian dihentikan,” ungkap Kepala BPBD Bontang Ahmad Yani.
Pencarian dilakukan sejak pukul 11.45 Wita. Dengan menyisir sebelah utara rig perairan Serang. Penyisiran, hanya dilakukan selama hampir tiga jam. Pukul 14.27 Wita, Tim BPBD dan Basarnas harus kembali ke darat, karena hujan badai disertai petir. Adapun tinggi gelombang 0,9 meter.
“Hasil pencarian di hari ketiga masih nihil,” tandasnya.
Sebelumnya, kapal pemancing diduga ditabrak kapal tanker, Minggu (10/1) pukul 04.00 Wita di sekitar perairan Telaga Serang Bontang. Jarak dari Pelabuhan Tanjung Laut Indah sejauh 5 nautical mile atau 27,78 kilometer.
Kapal tersebut ditumpangi oleh empat orang. Tiga diantaranya yakni Sadaruddin, Mustarin, M Yunus selamat. Sementara, Muhammad Thaha hingga kini belum ditemukan.
Istri Thaha pun kini masih menanti cemas kepulangan sang suami. Guru Madrasah Ibtidaiyah As Adiyah, Santan Tengah itu banyak berharap bantuan petugas Basarnas maupun BPBD Bontang untuk menemukan suaminya. Keluarganya pun turut melakukan pencarian.
“Saya tadi dapat informasi kalau keluarga yang ikut mencari sudah menemukan kapal yang tenggelam. Sudah mau ditarik, tapi talinya putus. Mereka minta tolong dicarikan tali yang kuat untuk narik,” terangnya ditemui di kediamannya, RT 2, Santan Ilir, Marangkayu, Kutai Kartanegara. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post