bontangpost.id – Personel gabungan yang terdiri dari Lapas, Polisi dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang menggelar inspeksi mendadak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bontang, Rabu (7/4/2021) pagi. Hasilnya, petugas menemukan berbagai barang terlarang di blok tahanan. Seperti ponsel, silet, kawat, dan paku.
Kalapas Bontang Ronny Widyatmoko mengatakan seluruh barang terlarang itu diperoleh dari hasil penggeledahan di blok Nusa Baru, Nusantara 1, Nusantara 2, Nusantara 3, dan Nusa Hijau. Semuanya adalah blok tahanan laki-laki. Blok tahanan perempuan tidak disisir. Lantaran dalam inspeksi kali ini tak ada petugas perempuan yang terlibat.
”Kami menjaga juga. Kan tidak etis kalau kami (petugas laki-laki) menggeledah blok perempuan,” beber Ronny kepada bontangpost.id.
Selain itu, petugas juga menyita gesper, sendok, botol pewangi kaca, kabel, peniti, dan aneka barang lain. Kata Ronny, pada prinsipnya barang yang disita petugas ditakutkan dapat menjadi alat untuk melakukan tindak kekerasan.
”Makanya kami sita. Ini sebagai langkah preventif,” kata dia.
Kegiatan ini masuk dalam rangkaian hari jadi pemasyarakatan. Namun lebih dari itu, kegiatan memiliki 3 sasaran lain. Pertama, membangun sinergitas antara Lapas, BNNK, dan Polres Bontang. Kedua, upaya dalam memerangi narkotika di lingkungan Lapas. Ketiga, sebagai deteksi dini terhadap penyebaran narkotika di Lapas, dan menghindari barang-barang tak diperkenankan masuk ke blok tahanan.
”Kegiatan ini dilakukan secara insidentil. Petugas lain (Lapas) tidak tahu kalau hari ini ada sidak,” beber Ronny.
Barang yang ditemukan tersebut lantas dihancurkan. Sementara warga binaan pemilik barang hanya diberikan pembinaan. Kata Ronny, pada prinsipnya Lapas memberikan pembinaan kepada WBP. Bukan menghukum. Namun bila barang yang ditemukan dinilai berat (narkotika) akan ada sanksi dijatuhkan. Bisa tidak menerima remisi, durasi remisi dipotong, atau hukuman penegakan disiplin di Lapas.
Sementara untuk menjawab barang terlarang itu bisa tembus ke blok tahanan. Kalapas Ronny mengaku barang tersebut bisa masuk dengan berbagai cara. Bisa dari pengunjung. Atau kongkalikong dengan petugas Lapas.
”Kami tidak menutup kemungkinan untuk itu. Tapi kami tidak bisa asal tuduh siapa orangnya,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post