Terapkan Pembelajaran Berkesinambungan
BONTANG – Meski sejak terlahir ke dunia memiliki keterbatasan, tidak menjadi alasan bagi murid-murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Bontang untuk tidak bisa melakukan segalanya. Di sekolah berkebutuhan khusus itu, mereka masih tetap bisa menyalurkan minat dan bakatnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Salah satu materi pembelajaran yang diajarkan sekolah yang beralamatkan di Jalan Kapten Piere Tendean itu adalah pembelajaran tata busana dan prakarya. Di kelas ini lah, siswa penyandang disabilitas tersebut bisa mengekspresikan kemampuannya, dalam membuat aneka jenis karya hasil kerajinan tangan mereka sendiri.
Guru pendamping tata busana SLB Negeri Bontang, Weny Emelia menuturkan, salah satu keahlian yang sudah bisa dikuasai murid-muridnya adalah mahir dalam menjahit dan membuat beberapa jenis pakaian, salah satunya baju seragam batik sekolah yang mereka pakai. Dengan melibatkan siswa dari kelas tunarungu, tunagrahita dan tunadaksa ringan. Mereka bisa memproduksi 100 buah seragam dalam waktu kurang dari dua bulan.
“Ada empat siswa bagian menjahit, tiga murid bagian finishing, yang lainnya bagian memotong dan membuat pola,” ujarnya belum lama ini.
Dalam pembelajaran ini, Weny –panggilan akrabnya– menerapkan sistem pembelajaran berkesinambungan. Dalam artian, siswa yang kemampuannya rendah hanya dibebankan tugas-tugas yang ringan saja, sementara siswa yang kemampuannya cukup baik, dibebankan bagian yang cukup rumit seperti membuat pola, menjahit dan bagian finishing.
“Jadi tidak bisa antar satu murid disamakan dengan yang lain. Biasanya kami bagi kelompoknya. Setelah diselesaikan kelompok yang kemampuannya rendah, dilanjutkan ke kelompok yang kemampuannya cukup,” terangnya.
Selain baju, beberapa karya lainnya yang juga mereka bisa buat yakni celana, daster, gorden, taplak, gantungan kunci, bros, sarung tangan, ikat rambut, hiasan bunga, dan beberapa kerajinan rumah tangga lainnya. Hasilnya pun tak kalah bagus dari buatan orang normal pada umumnya.
“Kuncinya memang harus sabar dan telaten. Mengenali karakter mereka juga perlu karena jika sudah kenal akan dengan mudah mengajarinya. Intinya dari kebiasaan saja,” pungkasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post