bontangpost.id – Dishub Bontang sangsi terhadap hasil survei lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang dipaparkan Dinas PUPRK di hadapan Komisi III DPRD Bontang beberapa waktu lalu. Yang menunjukkan banyaknya truk tanpa nomor polisi (nopol) melintasi jalan di Bontang Lestari. Pun, menjadikan jalan milik publik sebagai jalur hauling karena dilalui truk-truk batu bara.
“Makanya, betul kah pernyataan ada batu bara di situ (Bontang Lestari). Statement itu mau kami tindaklanjuti,” tegas Kasi Angkutan Umum Dishub Bontang, Welly Sakius ketika disambangi bontangpost.id di sela kegiatannya, Rabu (21/4/2021) siang.
Welly mengaku kaget kala mengetahui hasil survei LHR Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) itu. Pasalnya, PUPRK tak pernah memberi tahu hasil survei itu kepada Dinas Perhubungan (Dishub). Mereka mengetahui hasil survei LHR justru dari pemberitaan di media massa.
“Saya kaget juga pas baca beritanya itu,” kata Welly.
Baca juga: Puluhan Truk Tanpa Nopol Pengangkut Batu Bara Ikut Hancurkan Jalan di Bontang Lestari
Dia mengaku bingung dari mana PUPRK bisa simpulkan ada truk yang beroperasi tanpa nopol, bahkan berani angkut batu bara hilir mudik di jalan-jalan utama di Bontang Lestari. Mengingat dari hasil razia gabungan yang dilakukan Dishub bersama Satlantas Polres Bontang, tak didapati ada truk tanpa nopol. Kata Welly, nopol ada tapi beberapa truk surat-suratnya memang sudah berakhir.
Kemudian untuk truk batu bara. Ini juga disangsikan kebenarannya oleh Welly. Sebab jelas, tiga jalan utama di Bontang Lestari, meliputi Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Moh Roem, dan Jalan Urip Sumoharjo adalah jalan milik publik. Tidak diperuntukkan untuk jalur batu bara (jalur hauling).
“Makanya saya getol juga. Masa tidak ada nopolnya. Tapi tunggu lah setelah Idulfitri, kami razia lagi. Menindaklanjuti itu,” tegasnya.
Sebelumnya, Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Bontang Bina Antariansyah membeberkan hasil survei lalu lintas harian rata-rata (LHR) di wilayah Bontang Lestari. Hasil survei menunjukkan, total ada ribuan kendaraan yang melintasi ketiga jalan utama tersebut. Jenis kendaraan bervariasi. Mulai sepeda motor, angkot atau kendaraan roda empat pribadi, bus, mikro bus, truk dan trailer.
Dari ribuan kendaraan itu, rupanya banyak truk yang melintasi jalan tanpa dilengkapi nopol atau pelat kendaraan. Bina tak ingat persis jumlahnya, yang jelas puluhan sebab mereka beroperasi siang malam, hilir mudik. Sebagian besar truk yang tak bernopol ini mengangkut batu bara. Asalnya dari Samarinda melalui Tugu Selamat Datang. Lalu menuju ke arah Bontang Lestari.
“Tidak ada nopolnya ya. Enggak tahu, itu lepas atau bagaimana. Tapi kalau lepas, kok banyak yang begitu. Tidak satu saja,” bebernya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post