• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Lingkungan

Batu Bara Makin Seksi, Harga Melambung Tinggi

by BontangPost
4 Agustus 2024, 12:00
in Lingkungan
Reading Time: 3 mins read
0
Industri batu bara di Kaltim menopang  sumber pendapatan daerah ini. Namun angka itu belum berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar tambang.

Industri batu bara di Kaltim menopang sumber pendapatan daerah ini. Namun angka itu belum berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar tambang.

Share on FacebookShare on Twitter

bontangpost.id – Batu bara menjadi komoditas “panas”. Harganya belakangan kembali membara. Kaltim turut diuntungkan.

Di tengah kampanye penggunaan energi baru terbarukan oleh dunia internasional, batu bara terus menjadi barang penting bagi sejumlah negara konsumen terbesar seperti Tiongkok dan India. Belum lagi pasar Amerika Serikat dan Eropa yang terdepan dalam kampanye mengurangi emisi gas rumah kaca dan pengurangan energi fosil juga masih kencang dalam mengimpor “emas hitam”.

Terkait harga, pekan ini batu bara terus menguat. Berada pada zona bullish. Hingga pada Jumat (2/8) lalu, emas hitam membukukan kenaikan 4,12 persen secara point-to-point.

Dalam sebulan terakhir sudah naik hingga 9 persen. Di pasar ICE Newcastle misalnya, batu bara pada perdagangan Jumat (2/8) lalu berada di angka USD 144,1 per ton.

Di dalam negeri, Dirjen Mineral dan Batu Bara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun pada Juli lalu menetapkan harga batu bara acuan (HBA) sebesar USD 130,44 per ton. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya senilai USD 123 per ton. Bahkan jika dilihat secara grafik, terus mengalami kenaikan sejak Desember 2023 lalu.

Lantas bagaimana dampaknya di Kaltim? Dalam Diseminasi Laporan Perekonomian Bank Indonesia (BI) di Samarinda pada Rabu (17/7) lalu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim Budi Widihartanto mengatakan, sumber daya alam (SDA) sektor batu bara masih menjadi penyokong utama pertumbuhan Kaltim di triwulan I 2024. Di mana Kaltim mencatat pertumbuhan sekitar 7,2 persen.

Baca Juga:  Rekan Ismail Bolong Ditetapkan Tersangka, Berprofesi Penambang

“Pertumbuhan ekonomi Kaltim 2024 diperkirakan masih didominasi dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian. Terutama dari batu bara seiring permintaan pasar ekspor yang menguat, terutama permintaan dari Tiongkok dan India,” ucap Budi.

Tingginya permintaan produksi batu bara mendorong lapangan usaha sektor pertambangan berkontribusi sebesar 4,79 persen (year on year/yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim periode ini.

Itu didorong oleh upaya korporasi mengejar target akhir 2024 di tengah permintaan batu bara yang masih relatif tinggi.

“Namun selain batu bara, pembangunan terkait IKN (Ibu Kota Nusantara) ikut berperan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kaltim,” imbuhnya.

Infografis Konsesi PKP2B dan harga batu bara setahun terakhir. (Agus Dwi Wahyudi/ Kaltim Post)

Sementara itu, data terbaru menunjukkan, bahwa impor batu bara Tiongkok melalui jalur laut meningkat sebesar 11 persen yoy pada periode Januari-Juni 2024. Apalagi Tiongkok dalam empat bulan ke depan bakal menghadapi musim dingin.

Baca Juga:  Menteri Investasi Cabut 2.065 Izin Tambang

Selain Tiongkok, kabar datang dari India yang meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara untuk memenuhi kebutuhan selama gelombang panas.

“Batu bara ini sebenarnya komoditas yang keperluannya untuk jangka panjang. Jika ada permintaan yang sifatnya dadakan karena isu yang bersamaan, maka akan memengaruhi harganya,” ungkap Ketua DPD Gabungan Pengusaha Ekspor Impor (GPEI) Kaltim Mohammad Hamzah.

Dia mengambil contoh saat pemerintah mengambil kebijakan penghentian ekspor untuk pemenuhan keperluan dalam negeri (domestic market obligation/DMO).

Kemudian konflik antara Ukraina-Rusia. Hingga saat Tiongkok melakukan pemeliharaan besar-besaran terhadap tambang mereka. Yang kemudian menciptakan permintaan yang tidak wajar di pasar.

“Tetapi kenaikan ini tidak akan selamanya. Karena misal untuk keperluan PLTU (batu bara) di luar negeri mampu membeli harga mahal. Namun tidak selamanya. Karena di pasar ada gerak alamiah yang bakal mengembalikan harga batu bara ke harga normal. Bagaimana pun harga batu bara ini normalnya akan berada di bawah harga minyak,” ucapnya.

Karena itu, dirinya memprediksi dengan kondisi saat ini harga batu bara dalam beberapa bulan ke depan tetap akan mengalami kenaikan. Hingga waktunya mencapai penyesuaian akibat turunnya permintaan yang cukup signifikan dari negara-negara tujuan ekspor.

Baca Juga:  Dugaan Pemalsuan Puluhan IUP, Polda Belum Terima Laporan

 

“Yang terjadi di dalam negeri (Indonesia) termasuk di Kaltim, saat permintaan tinggi, harga bagus, perusahaan pun meningkatkan produksi. Namun ini kan tidak bisa seketika. Pada akhirnya ada masa ketika perusahaan masih mengejar produksi karena harga bagus itu, permintaan dunia turun. Dampaknya produksi terlanjur tinggi, harga jatuh. Saat ini posisi harga kalau saya bilang adalah normal,” bebernya.

Dengan kondisi saat ini, lanjut Hamzah, tidak akan memengaruhi jumlah dan nilai ekspor batu bara Indonesia. Karena selain komoditas itu, masih banyak diperlukan negara-negara yang menjadi tujuan ekspor, juga dalam posisi harga yang ideal menurut pasar.

“Karena saat ini sudah tergolong harga normal. Semua cost dari produksi sampai pengangkutan sudah menyesuaikan,” sebutnya.

Adapun, informasi terkini juga datang dari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang memberi sinyal penurunan suku bunga.

Kebijakan The Fed itu dianggap menjadi kabar positif bagi pasar komoditas terutama batu bara. Sebab akan ada potensi permintaan batu bara dari ekonomi yang menggeliat setelah tren suku bunga tinggi berakhir. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: angkutan batu baraBatu baraBatu Bara IlegalTambang Ilegal
ShareTweetSendShare

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Tenggarong Seberang, Darah Keluar dari Mulut

Next Post

Polisi Kantongi Identitas Mayat yang Ditemukan di Jalan Poros Tenggarong

Related Posts

Kasus Tambang Ilegal di KHDTK Unmul Mandek, DPRD Kaltim Desak Penegak Hukum Transparan
Kriminal

Kasus Tambang Ilegal di KHDTK Unmul Mandek, DPRD Kaltim Desak Penegak Hukum Transparan

22 Mei 2025, 13:51
Demi KPC, Jalan Nasional Digeser untuk Hauling Batu Bara
Lingkungan

Demi KPC, Jalan Nasional Digeser untuk Hauling Batu Bara

30 April 2025, 12:22
Tak Takut Ditindak, Aktivitas Diduga Tambang Ilegal di Jalan Poros Bontang Dilakukan Terang-terangan
Kaltim

Banyak Jalan Umum di Kaltim Rusak karena Dijadikan Hauling Batu Bara

29 April 2025, 12:13
Hutan Kaltim Kerap Ditambang secara Ilegal, Bukti Lemahnya Penegakan Hukum
Kaltim

Hutan Kaltim Kerap Ditambang secara Ilegal, Bukti Lemahnya Penegakan Hukum

20 April 2025, 16:08
DPRD Kutim Ungkap Potensi Pencemaran Lingkungan oleh Perusahaan Tambang PT APE
Kaltim

DPRD Kutim Ungkap Potensi Pencemaran Lingkungan oleh Perusahaan Tambang PT APE

17 April 2025, 12:06
Dugaan Tambang Ilegal di Hutan Lindung Jalan Poros Bontang Samarinda, Ini Kata Polres Kutim
Kaltim

Dugaan Tambang Ilegal di Hutan Lindung Jalan Poros Bontang Samarinda, Ini Kata Polres Kutim

15 April 2025, 14:00

Terpopuler

  • Jalan Samarinda-Balikpapan Terputus, Perlu Percepatan Jalur Alternatif

    Jalan Samarinda-Balikpapan Terputus, Perlu Percepatan Jalur Alternatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengelola Pelabuhan Loktuan Ditegur Wawali, Ingin Ubah Fungsi Pelabuhan Tanjung Laut Indah Tanpa Koordinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangunan di Dekat SPBU Km 3 Dibongkar; Awalnya Warung, Berubah Jadi Tempat Tinggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jadi Program Prioritas, Pembangunan Tol Samarinda-Bontang Dimulai pada 2028

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasangan Suami Istri di Bontang Jadi Pemasok Narkoba, Diringkus Satpolair

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.