bontangpost.id – Wacana pembuatan jalan lingkar Tanjung Laut Indah-Bontang Kuala memasuki babak baru. Setelah dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) telah masuk proses pelelangan berkaitan perencanaan teknis. Jumlah pagu anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 862,1 juta. Bersumber dari APBD Bontang 2021.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin Syam mengatakan perencanaan diperlukan untuk mengkalkulasi kebutuhan anggaran saat pengerjaan fisik. Memang ada anggaran sebelumnya yang telah diplot.
“Kemarin anggarannya kurang, mau ditambah di pergeseran. Tetapi tidak disetujui. Ini kembali ke murninya,” kata Amiruddin.
Dipastikan rencana ini bersifat bertahap. Mengingat pengurusan Amdal untuk akses ini juga belum. Karena masuk dalam pengajuan pada pergeseran anggaran sebelumnya tetapi tidak mendapatkan persetujuan dari legislator. Terkait dengan kapan pengerjaan fisiknya, ia belum bisa memastikan. Karena ranahnya masuk di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK).
“Tidak ada penganggaran untuk fisik tahun depan. Review itu dianggarkan kalau perencanaan murni tidak ada,” ucapnya.
Saat ini mengacu jadwal di LPSE masih dalam tahapan prakualifikasi. Direncanakan pengumuman pemenang dilakukan 15 September serta penandatanganan kontrak 27-29 September.
Diberitakan sebelumnya, untuk penyusunan DED dan Amdal membutuhkan anggaran Rp 1 miliar. Rencana ini sebagai akses alternatif mengingat kontur jalan di pesisir menjari. Artinya tidak ada jalur lain yang dapat dilalui. Sehingga pengendara ketika melakukan perjalanan dari pesisir satu ke lainnya harus melalui jalur sama. Titik di Tanjung Laut Indah telah ditentukan yakni sekitar Balai Benih Ikan. Status lahan diklaim sudah clear.
Total panjang jalan lingkar dari Tanjung Laut Indah ke Bontang Kuala berkisar dua sampai tiga kilometer. Lebar akses jalan lingkar diprediksi 20 meter. Sebelumnya kawasan itu telah digagas untuk kegiatan TMMD TNI tetapi kala itu anggarannya dialihkan ke bantuan bencana di Aceh.
Selain itu rencana akses ini dapat membantu penanggulangan banjir rob di Bontang Kuala. Ia menjelaskan saat ini teknologi konstruksi jalan lingkar semakin canggih. Bahkan, dirinya mengkalkulasi kebutuhan anggaran ini hanya Rp 150-300 miliar.
Nantinya sumber anggaran akan memakai skema dari APBD Bontang, bantuan keuangan dari Pemprov Kaltim, maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat. Namun demikian titik nol di Bontang Kuala itu belum dipastikan. Kemungkinan menyasar di dekat terminal Bontang Kuala.
Akan tetapi rencana ini mendapat sorotan dari legislator. Ketua DPRD Andi Faisal Sofyan Hasdam mengatakan perencanaan sudah dibuat Pemkot Bontang untuk lokasi lama. Meliputi Loktuan-Tanjung Limau. Tepatnya pada 2016 silam dengan kucuran anggaran sebesar Rp 1 miliar. “Kami tidak menolak tetapi kenapa mencari judul baru lagi bukan memakai perencanaan yang lama. Padahal itu tinggal dibangun,” kata Andi Faiz.
Jika dalilnya butuh perencanaan untuk mencari anggaran di pemerintah pusat atau provinsi, justru perencanaannya sudah siap. Jalan lingkar memang dibutuhkan untuk mitigasi bencana bagi warga di sekitar kawasan industri. “Sesuatu yang direncanakan harus dilaksanakan,” ucapnya.
Pemindahan jalan lingkar itu karena aspek kemampuan pembiayaan. Pada lokasi awal terdapat persyaratan yang belum dipenuhi. Salah satunya yakni pembebasan lahan di kawasan Tanjung Limau. Belum lagi pembiayaannya menelan nominal besar. Kisaran 700-800 miliar rupiah untuk rute awal. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post