bontangpost.id – Pembuatan jalan lingkar menjadi wacana Pemkot Bontang sebagai akses mitigasi bencana. Mengingat kontur jalan di Bontang umumnya bersifat menjari. Artinya tiap kawasan pesisir aksesnya tidak tersambung. Tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) mengalokasikan anggaran sebesar 862,1 juta rupiah. Peruntukkannya untuk penyusunan detail engineering desain (DED).
Kasi Pengembangan Bina Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin mengatakan besaran itu hanya menyasar rencana jalan lingkar segmen III. Tepatnya Bontang Kuala-Tanjung Laut Indah. “Itu rencana pelaksanaan kegiatannya hanya sampai DED. Tidak sampai mengeluarkan Amdal,” kata Anwar.
Sebelumnya anggaran yang diajukan sebesar Rp 2 miliar. Mencakup penyusunan DED, Amdal, serta pengambilan sampel tanah. Baik sondir maupun boring. Pengajuan itu terjadi di pergeseran anggaran sebelum APBD Perubahan, beberapa waktu lalu. Sayangnya, permintaan itu belum mendapat restu dewan.
“Artinya anggaran ini kembali ke semula. Yakni penyusunan DED,” ucapnya.
Meskipun demikian, pengambilan sampel tanah tetap diminta nantinya kepada konsultan pemenang lelang. Jumlahnya pun menyesuaikan anggaran yang ada. Jika nantinya pemenang tidak menyanggupi maka akan dianggarkan lagi. Berdasarkan komunikasi dengan ahli, pengambilan sampel tanah itu paling tidak antara per jarak 50-100 meter dari total panjang rencana pembuatan jalan.
“Tetapi setelah dihitung anggarannya kurang,” tutur dia.
Pada anggaran yang sudah masuk tahapan pelelangan ini tidak termuat ketentuan harus radius per 50-100 meter. Meskipun demikian, permintaan pengambilan sampel ini akan tertuang dalam kontrak pekerjaan. Harapannya dengan uang seadanya skema sondir dan boring tes ini dapat rampung.
Berkenaan dengan durasi penyusunan DED, Anwar mengatakan waktu tiga bulan tersisa itu cukup. Termasuk dengan pengambilan sampel. Diharapkan DED nantinya masih relevan melihat perkembangan kota dalam jangka 5-10 tahun mendatang. Sebelumnya DED yang tersedia ialah rencana jalan lingkar segmen I yang menghubungkan Loktuan-Tanjung Limau. Penyusunan DED itu dilakukan di 2016 dengan pagu anggaran saat itu mencapai Rp 1,1 miliar dari APBD Bontang.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin Syam mengatakan perencanaan diperlukan untuk mengkalkulasi kebutuhan anggaran saat pengerjaan fisik. Memang ada anggaran sebelumnya yang telah diplot.
“Kemarin anggarannya kurang mau ditambah di pergeseran. Tetapi tidak disetujui. Ini kembali ke murninya,” kata Amiruddin.
Dipastikan rencana ini bersifat bertahap. Mengingat pengurusan Amdal untuk akses ini juga belum. Karena masuk dalam pengajuan pada pergeseran anggaran sebelumnya tetapi tidak mendapatkan persetujuan dari legislator. Terkait dengan kapan pengerjaan fisiknya, ia belum bisa memastikan. Karena ranahnya masuk di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK).
Titik di Tanjung Laut Indah telah ditentukan yakni sekitar Balai Benih Ikan. Status lahan diklaim sudah clear. Sementara titik nol dari Bontang Kuala diprediksi berada di sekitar area terminal. Total panjang jalan lingkar dari Tanjung Laut Indah ke Bontang Kuala berkisar dua sampai tiga kilometer. Lebar akses jalan lingkar diprediksi 20 meter. Sebelumnya kawasan itu telah digagas untuk kegiatan TMMD TNI tetapi kala itu anggarannya dialihkan ke bantuan bencana di Aceh.
Kebutuhan anggaran pembuatan jalan lingkar ini mencapai Rp 150-300 miliar. Nantinya sumber anggaran akan memakai skema dari APBD Bontang, bantuan keuangan dari Pemprov Kaltim, maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post