Defisit Anggaran, Andalkan Dana Provinsi dan APBN
BONTANG – Meski ketiadaan anggaran untuk pelatihan calon tenaga kerja dari dana APBD akibat badai defisit, namun bukan berarti kegiatan pembekalan pelatihan tidak berjalan. Beruntung tahun ini Pemkot Bontang melalui Dinas Penanaman Modal Tenaga Kerja, dan Pelayanan Satu Pintu (DPMTK-PTSP) Bontang, masih bisa berkegiatan melalui penjemputan dana dari anggaran Provinsi dan APBN. Hal ini disampaikan Kabid Pelatihan Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja DPMTK-PTSP, Ikhwan Agus.
Kata Agus, tahun ini Bontang mendapatkan bantuan pelatihan sebanyak 5 paket dari APBN melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Regional Kalimantan di Samarinda. Kelima paket tersebut diantaranya bidang otomotif, dua bidang untuk perkantoran, bidang sekretaris, dan bidang menjahit. Kata Agus, Pelatihan ini telah berjalan dan pelaksanaannya bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) yang ada di Bontang.
“Kami sudah buka pengumumannya melalui papan pengumuman Dinas Tenaga Kerja. Dan yang mendaftar cukup antusias, ada dua ratus lebih pendaftar,” ujarnya belum lama ini.
Selain itu, juga ada bantuan pelatihan dari APBN yang disalurkan melalui provinsi, dan pelaksanaannya bekerjasama dengan BLK Samarinda sebanyak 5 paket. Dimana satu paketnya berisi 50 orang dengan program bidang otomotif, bidang perkantoran, bidang sekertaris, bidang menjahit, bidang tata boga, dan bidang eskavator.
“Untuk yang dari provinsi kami masih belum tahu. Namun ada pelatihan 70 paket, dimana satu paketnya terdiri 10-15 orang. Kita sudah usulkan di anggaran perubahan, semoga saja bisa dapat lagi,” terangnya.
Yang terbaru, DPMTK-PTSP juga telah bekerjasama dengan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Cevest di Bekasi. Di mana selama mengikuti pelatihan dan sertifikasi, semua biaya ditanggung oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
Terdapat 2 program yang ditawarkan oleh Cevest Bekasi, yakni program Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang terdiri dari 11 jurusan keahlian, serta Teknik Elektronika (Elektro) yang terdiri dari 3 jurusan keahlian. Kata Agus, di tengah kondisi saat ini, dirinya juga ingin mengubah mindset para pencaker, bahwa program pelatihan tidak hanya hanya ada di Bontang saja, tetapi bisa dari luar daerah.
“Kalau mau hijrah, peluang pasti ada. Kami siap menjembatani. Selama ada kemauan,” pungkasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post