SAMARINDA – Misi balas dendam yang diusung Pusamania Borneo FC terhadap Semen Padang berhasil dituntaskan. Menjamu Kabau Sirah di Stadion Segiri, Senin (8/5) malam, Ponaryo Astaman dan kawan-kawan mengunci kemenangan dengan skor tipis 1-0.
Tampil di hadapan ribuan pendukung setia, Borneo FC justru memulai babak pertama kurang gereget. Bola lebih banyak berkutat dan terhenti di lini tengah. Serangan yang dibangun sama sekali tidak membahayakan tamu.
Tidak puas dengan kinerja pemain di babak pertama, pelatih Dragan Djukanovic melakukan rotasi. Lerby Eliandry dimasukan mengganti Wahyudi Hamisi. Disusul Sultan Samma yang ditukar dengan Riswan Yusman.
Strategi tersebut terbukti ampuh. Sultan yang melakukan solo run berhasil melewati beberapa pemain belakang Semen Padang. Tendangan mendatarnya tidak diantisipasi dengan baik oleh penjagawa gawang Semen Padang, Muhammad Ridwan.
Bola muntah langsung disambar Lerby menggunakan kaki kirinya. Gol..!! Seisi stadion bergemuruh. Pesut Etam unggul 1-0 pada menit 74.
Skor itupun bertahan hingga peluit panjang ditiup wasit Thoriq Alkatiri.
Dragan mengakui penampilan anak asuhnya di babak pertama kurang impresif. Hal itu didasari minimnya kreasi yang dilakukan pemain muda.
“Mewajibkan memainkan pemain muda memang membuat kualitas pertandingan selalu tidak berjalan baik di awal pertandingan. Saya pikir itu masalah jamak di setiap klub lain,” tutur Dragan setelah laga.
Meski tampil buruk di babak pertama, Dragan tetap mengapresiasi penuh kinerja timnya. Terutama di babak kedua. Permainan jauh lebih hidup dengan masuknya beberapa pemain berpengalaman.
“Terlepas dari gol Lerby, saya kasih nilai lebih untuk performa Leonard Tupamahu. Dia berhasil mengantisipasi setiap serangan lawan,” kata Dragan.
Sementara bagi Sultan yang menjalani debutnya semalam menuai pujian. Dragan menerangkan jika sang pemain dimainkan bukan dengan posisi aslinya.
“Banyak pemain senior yang kecewa karena tidak bisa tampil karena regulasi. Saya bisa rasakan itu. Tapi Sultan main bagus malam ini (kemarin),” ucapnya.
Berhasil mencatatkan namanya di papan skor, Lerby tampak semringah. Dia mengaku senang bisa mencetak gol. Bahkan lesatannya berhasil memberikan kemenangan untuk tim.
“Puji Tuhan ini anugerah besar untuk saya dan tim. Bisa cetak gol lagi dan kasih kemenangan untuk tim di kandang. Semoga jadi modal bagus untuk laga berikutnya,” sebutnya.
Sementara itu, Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin lega dengan kemenangan yang didapat tim. Hanya, evaluasi wajib dilakukan tim pelatih. Dia menilai masih banyak kekurangan yang wajib dibenahi.
“Untuk hasil akhir ya mesti disyukuri. Tapi laga berikutnya jauh lebih berat. Tim tidak boleh santai. Tetap fokus,” ujar Nabil.
Kalah dari tuan rumah, pelatih Semen Padang, Nilmaizar mengaku kecolongan. Bola pantul yang ditepis Ridwan tak ada yang menghalau. Lerby pun dengan mudah mengarahkan bola ke arah yang kosong.
“Saya hanya bisa lakukan evaluasi setelah ini. Karena kami kalah hanya karena kecolongan. Pemain kurang fokus,” tutur Nilmaizar.
Cedera yang dialami Jandia Eka Putra dan digantikan Ridwan membuat petaka bagi Semen Padang. Didier Zokora yang berstatus marquee player gagal dimainkan karena regulasi hanya boleh memainkan tiga pemain senior.
“Zokora sudah pemanasan. Tapi kondisi di lapangan berkata lain. Jadi kami beri arahan kalau memang tidak bisa tampil dan diterima keputusan itu,” ucapnya.
Tambahan tiga poin membuat Borneo FC nangkring di posisi enam klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2017 dengan capaian poin tujuh. Sementara Semen Padang tertahan di posisi sembilan dengan poin sama namun berbeda selisih gol. (*/abi/kpg/gun)
Data dan Fakta
Keterangan Borneo FC Semen Padang
Tendangan Terarah 14 5
Tendangan Melenceng 4 0
Pelanggaran 16 10
Kartu Kuning 1 1
Kartu Merah – –
Offsides 2 5
Tendangan Sudut 5 1
Penguasaan Bola 60 40
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: