bontangpost.id – Rencana pembebasan lahan parkir untuk Rumah Sakit Taman Sehat yang masuk kualifikasi tipe D batal dilakukan di akhir tahun ini.
Kepala Dinas Kesehatan Bontang drg Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, penyebab mundurnya skema pengadaan lahan rumah sakit karena terbatasnya waktu dan anggaran. “Kami memang sudah mempunyai perencanaan. Tetapi pembebasan tidak bisa karena anggarannya belum cukup,” kata Toetoek.
Belum lagi waktunya untuk melakukan pembebasan lahan juga mepet. Pasalnya pengajuan itu disampaikan di APBD perubahan. Sementara durasi pengesahan APBD Perubahan hingga akhir tahun, hanya tersisa tiga bulan. “Ada konsultasi dengan BPN yang mengatakan perlu waktu setidaknya lima hingga enam bulan,” ucapnya.
Sehingga nantinya Diskes akan mengajukan kembali untuk pembebasan lahan di APBD 2024. Nominal yang diajukan miliaran rupiah. Terkait pembangunan fisik tempat parkir itu juga diupayakan pada tahun depan. “Jadi appraisal pertama sudah, tingga tahap kedua yang belum,” tutur dia.
Diskes pun juga belum menghitung terkait dengan lahan itu mampu menampung berapa jumlah kendaraan. Pastinya tempat parkir nantinya berkonsep terbuka. Terdiri dari satu lantai. Area yang dibebaskan posisinya di sebelah kiri bangunan Rumah Sakit Taman Sehat. Kondisi ini diperlukan karena ketika ada pasien emergency, akses kendaraan tidak boleh ada hambatan.
Luas lahan parkir yang dibutuhkan ialah sekira 20 persen. Hal itu disesuaikan dengan luas lantai rumah sakit. Asumsinya, dengan menghitung ranjang pasien beserta keluarga yang mendampingi.
Diketahui, luas bangunan Rumah Sakit Taman Sehat ialah 10×20 meter persegi. Bila dijumlah, satu lantai rumah sakit memiliki luasan 200 meter persegi. Dengan total empat lantai, maka RS Taman Sehat membutuhkan sekira 160 meter lahan parkir.
Bangunan RS Taman Sehat sudah berdiri sejak 2021. Namun hingga kini, bangunan empat lantai itu tak kunjung digunakan. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin Syam mengatakan, anggaran untuk pembebasan lahan parkir baru akan dialokasikan pada APBD 2024.
“Nilainya sekira hingga rp 10 miliar,” kata Amiruddin. Sebagai informasi, Pemkot Bontang mengucurkan anggaran Rp 7,3 miliar untuk pembangunan ini di 2019. Setahun berselang kembali menggelontorkan anggaran Rp 11,6 miliar. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post