bontangpost.id – Aksi penimbangan balita yang dilakukan secara serentak oleh Pemerintah Kota Bontang resmi dijadwalkan pada 7 November.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bontang Dasuki mengatakan meski dilaksanakan November, gerakan tersebut merupakan rangkaian perayaan HUT ke-24 Kota Bontang.
Sebagaimana diketahui prevalensi stunting di Bontang saat ini ialah 21,8 persen. Hadirnya inovasi tersebut diharapkan mampu memenuhi target nasional sebesar 14 persen dan memenuhi target daerah sebesar 11 persen.
“Data yang dimiliki pemerintah memang masih dalam perbaikan karena banyak yang tidak sinkron. Di sistem pun eror,” ucapnya.
Adapun, skema aksi penimbangan balita ialah diukur berat dan tinggi badan. Kegiatan tersebut dilakukan selama satu hari di masing-masing posyandu setiap kelurahan. Bagi orangtua yang tidak bisa menjangkau posyandu, maka akan ada layanan jemput bola oleh kader posyandu.
Dalam aksi tersebut, balita akan mendapat fasilitas lain dari beberapa inovasi berbeda yang digaungkan setiap posyandu. Ada posyandu yang memberikan telur hingga berupa kupon protein.
“Jadi setelah gerakan timbang selesai akan dikasih telur atau tambahan protein lainnya. Kupon itu nanti bisa ditukar dalam bentuk ayam atau lainnya. Kami maunya seperti itu,” bebernya.
Berkaca dari kasus di Bali, Dasuki meyakini Bontang dapat melampaui target nasional. Sebab, ia mengklaim tidak ada kasus kemiskinan ekstrem di Bontang yang melatari tingginya angka stunting.
“Kalau di Bali itu permasalahannya juga di data. Sebelumnya prevalensi stunting 40 persen. Setelah adanya perbaikan data turun 9 persen. Itu jauh banget bedanya. Nah sekarang kami masih berupaya perbaikan data. Semoga saja program ini berjalan baik,” harapnya.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post